Situbondo (ANTARA News) - Ratusan pemudik tujuan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura memanfaatkan mudik gratis menggunakan kapal cepat melalu Pelabuhan Feri Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu.
"Kami bersama keluarga menggunakan kapal cepat dan gratis pulang ke kampung karena ingin lebih cepat sampai di rumah bertemu sanak saudara sebelum Lebaran," kata Rahmawi, salah seorang pemudik tujuan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura.
Ia mengatakan, dengan program Mudik Gratis Jatim memfasilitasi pemudik yang mayoritas perantauan dari Pulau Bali ini sangat membantu karena selain gratis, juga menggunakan kapal cepat bisa segera sampai di kampung halamannya bila dibandingkan kapal feri.
Untuk mendapatkan tiket mudik menggunakan kapal cepat gratis, katanya, jauh hari sebelumnya telah mendaftarkan diri kepada koodinator sesama perantauan di Bali guna pengambilan kupon dan selanjutnya saat pemberangkatan ditukar dengan tiket resmi mudik gratis.
"Lumayan lah, program mudik gratis ini membantu kami dan teman-teman perantauan di Bali untuk merayakan Lebaran di Raas," ujarnya.
Sementara Kasi Lala Angkutan Laut dan Keselamatan Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Ninik Rosnanik mengatakan pada hari ini H-5 Lebaran 2018 adalah hari pertama mudik gratis kapal cepat rute Situbondo - Raas.
"Untuk kapasitas kapal cepat ini mampu mengangkut penumpang (pemudik) dari Pelabuhan Feri Jangkar Situbondo ke Raas, Madura sebanyak sekitar 180 orang," katanya.
Data diperoleh, mudik menggunakan Kapal Cepat Marina Srikandi 11 rute Situbondo-Raas, Madura ini terjadwal sebelum Lebaran enam trip (enam jadwal keberangkatan) pulang pergi (PP).
Mulai hari ini Minggu (10/6), Selasa (12/6) dan pada H-1 Lebaran pada hari Kamis (14/6). Sedangkan setelah Lebaran mudik menggunakan kapal cepat dilaksanakan dengan jumlah jadwal keberangkatan yang sama (enam trip) sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Baca juga: Pemudik berebut tiket di pelabuhan feri Situbondo
Baca juga: Seorang ibu terpisah dengan anaknya saat hendak mudik ke Madura
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018