Mengaku pendatang baru di dunia film, pria yang bermusik sejak 1990-an ini sempat kesulitan menghafal naskah.
“Yang lama saya menghafal dialog, kalau menghafal lagu cepat. Ya, cukup menyenangkan juga gabung bareng teman-teman yang masih muda ini,” ujar Andi saat ‘Meet and Greet’ pemain film Wiro Sableng di Jakarta, Sabtu.
Kiprahnya di dunia perfilman tersebut ia anggap sebagai pengalaman baru yang seru dan kaya ilmu.
Ia berperan sebagai Dewa Tuak, yakni pendekar berusia sekitar 82 tahun yang memiliki jurus khas.
Namun demikian, Andi tak perlu waktu lama untuk berlatih bela diri, karena pada zaman kuliah dulu, pria 49 tahun ini ternyata satu perguruan silat dengan aktor Yayan Ruhiyan.
“Saya hanya butuh waktu sebulan untuk berlatih bela diri. Jadi ingat ke masa lalu, masa muda, jadi ingin muda lagi nih rasanya,” ujar Andi.
Terkait tata rias Andi sebagai Dewa Tuak yang membuatnya tampak berbeda, ia mengatakan bahwa kemungkinan besar penampilan Dewa Tuak adalah Andi saat masuk usia senja.
“Kalau mau lihat Andi /rif 61 tahun ke depan, ya nonton deh filmnya,” ujarnya terkekeh.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018