Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menilai terpilihnya Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 menunjukkan pengakuan dunia atas kiprah Indonesia di dunia internasional.
"PP Muhammadiyah mengucapkan selamat kepada Pemerintah Indonesia dan memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, atas keberhasilan Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB," kata Haedar Nahir melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Haedar, keberhasilan Indonesia tersebut menjadi bukti atas apa yang selama ini telah dilakukan Pemerintah Indonesia di ranah internasional. Kegiatan Pemerintah Indonesia tersebut, katanya, mendapat pengakuan dari negara-negara di dunia.
Haedar menegaskan, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, telah berhasil memainkan peran politik luar negeri Indonesia sehingga negara Indonesia memperoleh tempat dalam pergaulan dunia.
"Dalam konteks politik global yang makin keras dan dinamis, posisi di PBB menjadi sangat strategis. Posisi tersebut dapat dijadikan forum dan media untuk memainkan peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia serta tatanan dunia yang lebih adil, beradab, dan berkemajuan," katanya.
Menurut Haedar, Muhammadiyah sangat berharap Pemerintah Indonesia dapat lebih proaktif dan progresif menjadi juru damai dan mencari solusi dalam sejumlah konflik dan gejolak politik antarnegara Islam, khususnya di Timur Tengah serta kawasan lain yang berkonflik, termasuk menyelesaikan konflik Rohingya dan Pelastina.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia dipastikan menjadi anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2010, setelah memperoleh dukungan 144 suara dari 193 negara dalam sidang Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat, Jumat (8/6) malam.
Presiden Majelis Umum PBB, Miroslav Lajcak, langsung menyampaikan kemenangan Indonesia beserta anggota terpilih lainnya yakni, Belgia, Republik Dominika, Afrika Selatan, dan Jerman, sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno L Maruti dalam pernyataannya sesaat setelah pemungutan suara dalam sidang Majelis Umum PBB mengatakan, sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia akan fokus kepada; penguatan ekosistem perdamaian dan stabilitas global, meningkatkan sinergi dengan sesama anggota, mendorong terbentuknya "global comprehensive approach" untuk menangani terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018