Guwahati (ANTARA News) - Delapan orang tewas dan sembilan lainnya cedera akibat dua gajah yang mengamuk di India, kata aparat pada hari Kamis. Dua gajah itu dibunuh setelah mereka lari membabi buta melewati desa-desa di negara bagian Mizoram pada Rabu. Aksi gajah itu meremukkan delapan orang serta merusak rumah-rumah, kata seorang petugas suaka margasatwa. "Saya terpaksa memberikan perintah untuk membunuh dua gajah itu demi menyelamatkan puluhan warga lainnya," kata H Lalthlanglina, seorang hakim di Mizoram, lewat telefon kepada AFP. "Binatang itujuga merusak beberapa rumah dalam radius 40 kilometer," kata seorang petugas taman suakamargasatwa Assam. Para ahli mengatakan gajah-gajah itu menjadi buas karena jarang diberi pekerjaan dan makanan untuk mereka tidak bergizi. "Tidak ada kerja dan hanya diam, membuat gajah-gajah itu makin kuat karena mereka tidak bisa mengeluarkan energinya. Fenomena ini disebut `musth`," kata Kushal Konwar Sarma, profesor dari College of Veterinary Science, kota Guwahati. Para pemilik gajah mengatakan gajah-gajah itu menganggur sejak adanya larangan penebangan pohon. "Gajah-gajah kami biasa bekerja di pengangkutan kayu dan menghasilkan antara 40 ribu hingga 50 ribu rupee (Rp900 ribu dan Rp1,250 juta) tiap bulan," kata Rudra Baishya. "Sekarang, memelihara satu gajah saja sudah sangat memberatkan. Saat ini, satu gajah bahkan tidak mampu mendatangkan 10 ribu rupee setahun." Diperkirakan terdapat 2.500 gajah peliharaan di Assam, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007