Bandung (ANTARA News) - Jalur mudik di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih tergolong lancar untuk dilintasi para pemudik yang berasal dari arah Bandung menuju ke Jawa Barat bagian timur seperti Garut, Tasikmalaya, hingga Jawa Tengah.
Dari data Posko Pencatatan Induk Nagreg Dinas Perhubungan, Kabupaten Bandung, hingga pukul 12.00 WIB jumlah kendaraan yang melintas mencapai 24.041 atau menurun dibanding tahun 2017 yang mencapai 35.000 kendaraan pada hari yang sama atau enam hari sebelum lebaran.
"Volume kendaraan H-6 mencapai 57.000 sedangkan pada hari yang sama saat ini sampai jam 12.00 masih 24.000 ini masih lama kalau perhitungan sampai ke 00.00," ujar Wakil komandan Posko Induk Nagreg Dishub Kabupaten Bandung, Ruddy Heriyadi, di Posko Induk Nagreg, Sabtu.
Ia menjelaskan, pada tahun ini kondisi berbeda terlihat di Nagreg. Biasanya, saat enam hari jelang lebaran, antrean kendaraan sudah mulai terjadi di sepanjang jalur Nagreg menuju arah Garut hingga Tasikmalaya. Namun pada tahun ini, justru tidak ada antrean maupun hambatan apapun yang dilintasi pemudik.
Menurutnya, arus mudik di Nagreg diprediksi akan terjadi pada Rabu atau dua hari jelang lebaran. Hal ini didasarkan beberapa faktor salah satunya baru liburnya para pekerja di pabrik.
"Walaupun prediksi sebelumnya puncak mudik terjadi pada Jumat dan Sabtu. Nampaknya belum terjadi karena beberapa pabrik dan swasta masih bekerja hingga Senin hingga Selasa. Kemungkinan terjadi lonjakan itu mulai Rabu prediksinya atau H-2 lebaran," katanya.
Hingga siang pukul 16.30 WIB, tidak ada antrean apapun di Jalan Nagreg menuju ke wilayah Garut maupun Tasikmalaya. Kemacetan hanya terjadi di Bundaran Cibiru hingga akan menuju Cileunyi, kemudian di pasar tumpah Kahatex, Rancaekek.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018