Dalam acara pelepasan Mudik Bareng BUMN di Ancol, Jakarta, Sabtu, Awaluddin menuturkan pihaknya merperkirakan pada H-2 atau H-3 akan terjadi lonjakan penumpang antar 240 ribu sampai 250 ribu orang untuk seluruh penerbangan nasional dan internasional.
Dia mengatakan angka itu menunjukkan estimasi peningkatan jumlah penumpang sebesar 8-9 persen dibandingkan tahun lalu.
Estimasi lonjakan penumpang tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain moda transportasi udara tergolong mudah untuk dijangkau, sarana pengangkutan maskapai penerbangan terus bertambah serta daya beli masyarakat yang semakin baik.
"Karena kan teman-teman di swasta baru libur tanggal 13 Juni 2018. Jadi pada 11 dan 12 Juni 2018, mereka masih bekerja. Tapi, sekarang sudah lebih baguslah karena kan distribusinya sudah lancar," tuturnya.
Dia menuturkan pada H-8 (7/6) jumlah penumpang di Bandar Udara Soekarno-Hatta mencapai 204.000 orang. Padahal, rata-rata jumlah penumpang setiap hari reguler hanya mencapai 180.000 orang. Dengan demikian, ada peningkatan sekitar 24.000 penumpang, yang setara dengan 13 persen dibandingkan dengan hari biasa.
Dia mengatakan pada H-2 atau H-3 sebagai puncak arus mudik, lonjakan penumpang diprediksi mencapai 350 ribu dari seluruh bandara yang dikelola AP II termasuk Bandara Udara Soekarno-Hatta.
"Jadi H-2, H-3 itu kita harus kawal penuh," tuturnya.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan layanan bagi pengguna pesawat terbang, pihaknya memastikan kecukupan, kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia serta meninjau kegiatan operasional.
Selain itu, pihaknya juga menjamin ketersediaan, keandalan, dan kemampuan layanan dari fasilitas dan infrastruktur yang ada. Untuk itu, pihaknya telah melakukan penilaian pada 1-6 Juni.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018