Bagdad (ANTARA News) - Tentara Turki menembaki wilayah perbatasan di Zakho di Kurdistan Irak, kata kantor berita mandiri Suara Irak hari Kamis mengutip keterangan sumber keamanan dari pasukan penjaga perbatasan itu. Lebih dari 30 tembakan Rabu malam mengenai daerah Shlash Dar, Serakork, Afla dan Berbla di kabupaten Zakho, baratlaut Duhuk, kata sumber itu, yang berbicara dengan syarat tak dikenali, kepada Suara Irak. Tak ada laporan tentang korban berondongan satu jam itu, tapi saksi menyatakan ketakutan meluas di antara penduduk setempat, tambahnya. Penembakan itu tak menimbulkan korban, tapi ketakutan menyebar di antara penduduk, kata saksi. Duhuk adalah propinsi ketiga di daerah Kurdistan Irak, yang terletak 460 kilometer utara ibukota Irak, Bagdad, dan berbatasan dengan Turki. Tiga tentara Turki tewas dan lima luka pada tengah Juli akibat ranjau, yang ditanam di jalan oleh pemberontak Kurdi, meledak di Turki tenggara, kata pejabat keamanan. Turki meningkatkan jumlah tentaranya di daerah resah tenggara itu sampai lebih dari 200.000, dengan banyak di antaranya di dekat perbatasan Irak, kata sumber tinggi keamanan, sebagai bagian dari penumpasan gerilyawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Ledakan itu terjadi saat kendaraan pengangkut tentara tersebut, yang kembali dari meronda, melindas ranjau di kabupaten Cukurca, propinsi Hakkari, dekat tapal batas Irak itu. Tentara cedera tersebut diterbangkan helikopter ke rumahsakit tentara untuk pengobatan. Secara terpisah, pejabat keamanan menyatakan dua pemberontak PKK menyerah kepada pasukan Turki di propinsi perbatasan, Sirnak. Ribuan pemberontak PKK berpangkalan di pegunungan Irak utara, tempat mereka melancarkan serangan ke Turki tenggara. Ankara menolak mengesampingkan kemungkinan gerakan lintas-batas terhadap pemberontak itu, meskipun ada tentangan pada langkah seperti itu dari Amerika Serikat dan Irak. PKK mengangkat senjata melawan negara itu pada 1984 dengan tujuan membentuk negara bagi suku Kurdi. Lebih dari 30.000 orang tewas akibat sengketa tersebut. Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari memperingatkan bahwa Turki telah menggelar 140.000 tentara di perbatasan utaranya dan menyeru Ankara memberikan tetangganya itu waktu lagi untuk menghadapi pemberontak Kurdi. Zebari mendesak Turki membantu ikut dalam perundingan tiga negara dengan Amerika Serikat dan Irak untuk menghentikan kemelut itu, yang tampak komandan Turki mengancam melakukan tindakan tentara untuk menghancurkan pangkalan pemberontak di daerah Irak. "Hubungan dengan Turki masih baik, tapi ada peningkatan besar-besaran ketentaraan dalam pandangan kami. Intelijen kami memperkirakan ada 140.000 tentara dan mereka berada di sana untuk beberapa waktu," kata Zebari kepada wartawan di Bagdad. Pemimpin Turki mengeluh bahwa pemberontak PKK melakukan gerakan di sepanjang perbatasan Irak utara ke Turki dan angkatan bersenjata Turki mengatakan mereka siap memukul mundur. Irak dan Amerika Serikat mendesak Turki berhati-hati dan tidak menciptakan kemelut tentara lain di Irak, yang sudah dilanda sengketa saudara. Zebari mengulangi pernyataannya bahwa Irak akan menganggap setiap gerakan tentara Turki di daerahnya sebagai pelanggaran kedaulatan, yang tidak dapat diterima, dan menegaskan bahwa negaranya tidak menentang Turki mengambil tindakan terhadap PKK pada waktu tepat, demikian DPA.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007