Ambon (ANTARA News) - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT885 rute Ambon - Cengkareng menunda keberangkatan dari jadwal semula karena gangguan teknis.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihartono menyatakan, penundaan jadwal keberangkatan penerbangan dari bandar udara Internasional Pattimura Ambon, menuju bandar udara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng pada pukul 08.30 WIT menjadi pukul 13.45 WIT.
"Penundaan ini disebabkan lampu indikator pada salah satu instrumen di pesawat, memberi tanda bahwa harus dilakukan perawatan tidak berjadwal di Ambon," katanya, Jumat.
Ia mengatakan, menjamin keselamatan, keamanan serta kenyamanan penerbangan pesawat lion air JT885, pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan dari jadwal semula.
Setelah dilakukan proses pengecekann, pesawat membutuhkan komponen pengganti (spare part) yang didatangkan dari Surabaya, sehingga membutuhkan waktu cukup signifikan.
"Dengan koordinasi serta kerjasama antara teknisi dan kru pesawat, proses pengecekan pesawat diselesaikan dengan tepat, sehingga 161 penumpang diberangkatkan pukul 13.45 WIT dan diperkirakan tiba di Cengkareng pukul 14.53 WIB," ujarnya.
Danang menjelaskan, Lion Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas situasi yang menyebabkan terganggunya penerbangan udara dari Ambon menuju Cengkareng.
Pihaknya juga telah memberikan kompensasi kepada 161 penumpang, sesuai peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 89 tahun 2015.
Penanganan keterlambatan penerbangan berupa makanan , minuman ringan, dan makanan berat serta penggantian Rp300 ribu kepada para penumpang.
Ditambahkannya, pihaknya telah menjalankan seluruh prosedur secara baik pada penanganan pesawat dan pelanggan, berdasarkan aturan yang berlaku. Pesawat boeing 737 MAX 8 (838M) registrasi PK-LQJ yang dioperasikan telah dinyatakan dalam kondisi laik terbang.
"Kami berupaya meminimalisir dampak yang timbul agar operasional penerbangan Lion Air tidak terganggu," tandasnya.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018