Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Dr Mahyudin menyayangkan Yudi Latif mundur dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengundurkan diri karena ia menganggap Yudi sebagai orang yang pas untuk memasyarakatkan Pancasila di tengah generasi milenial masa ini.
"Yudi adalah orang muda sehingga diterima di tengah masyarakat yang kekinian, generasi now," kata Mahyudin usai sosialisasi Empat Pilar MPR di Pondok Pesantren Nurul Ihsan, Sangatta, Kalimantan Timur, Jumat, dalam keterangan pers.
Mahyudin mengaku tidak mengetahui secara persis penyebab Yudi Latif mundur dari BPIP. "Menurut saya Yudi Latif adalah orang yang tepat. Dulu diangkat sebagai Kepala UKP-PIP, Yudi Latif adalah figur yang tepat. Ketika UKP-PIP berubah menjadi badan, dengan pengarah Megawati Soekarnoputri, saya tidak tahu apa yang terjadi sehingga Yudi Latif mengundurkan diri," katanya.
Mayudin juga menginginkan Yudi Latif memberi penjelasan mengapa mundur. "Kalau sebabnya karena tekanan dari masyarakat, saya kira harus dijelaskan duduk perkaranya. Jangan kita menyerah. Memang Pancasila, dari dulu mendapat rongrongan, sejak Indonesia merdeka sampai puncaknya peristiwa 1965. Di era sekarang, bisa saja orang yang anti Pancasila bermetamorfosis dan berganti gaya yang ingin Pancasila tidak kuat di negara kita. Tapi kita harus lawan karena Pancasila adalah ideologi negara," paparnya.
"Saya harap pemerintah tidak menutup mata dan telinga terhadap kritikan masyarakat dalam era keterbukaan ini. Kalau memang ada yang tidak cocok misalnya terkait dengan gaji di BPIP, perlu kajian dan penyesuaian. Saya tidak setuju karena masalah gaji program BPIP tidak jalan. Semua harus dibicarakan dengan baik-baik," tambahnya.
Meski mundur dari BPIP, Mahyudin berharap Yudi Latif tetap membantu pemerintah untuk memantapkan dan memasyarakatkan Pancasila ideologi Pancasila.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018