Beijing (ANTARA News) - Tingkat ketinggian air naik pada tingkat kritis di sepanjang sungai-sungai China dan banjir meluas ke utara sementara topan menghantam 33 desa di timur dan di provinsi tengah yang mengalami kekeringan, demikian laporan kantor berita Xinhua, Kamis. Lebih dari 500 orang dilaporkan tewas sejak banjir mulai, tapi bencana alam itu tidak mendapat perhatian dunia tidak seperti banjir di Inggris di mana hanya tiga orang tewas. Empat orang tewas di provinsi Gansu, China baratlaut yang kering dan wilayah perbatasan tetangga Xinjiang pekan ini, kata kantor berita Xinhua. Dua petani di daerah Huocheng, Xinjiang hanyut akibat banjir setelah hujan lebat mulai Selasa, kata Xinhua. "Paling tidak 48 pengembala dan 13.000 kambing terdampar selama hampir dua hari di satu daerah pegunungan di Xinjiang baratlaut setelah tanah longsor memutuskan jalan mereka," katanya. Pada hari Rabu, topan menghantam 33 desa di daerah Yinshang, provinsi Anhui. Desa-desa itu termasuk di antara paling parah dilanda banjir dalam beberapa pekan akibat Sungai Huai meluap yang menyebabkan ratusan ribu orang terlantar, kata Xinhua. Tidak ada laporan tentang korban akibat angin topan, tapi tingkat ketinggian air di sepanjang Sungai Huai tetap berada tingkat berbahaya. Di provinsi Guizhou, paling tidak seorang tewas dan 645.000 orang terlantar akibat badai hujan pekan ini, kata Xinhua. Tingkat ketinggian air di dua sungai di daerah Ziangxi, provinsi Hunan naik sampai tujuh meter di atas tingkat bahaya setelah hujan lebat selama beberapa hari, memicu bendungan--bendungan membuka pintu-pintu banjir, kata kantor berita resmi itu. Sekitar 26.000 orang di Hubei tengah dikerahkan untuk memeriksa tanggul-tanggul satu puncak banjir di Sungai Yangtze, sungai terpanjang China , dan air anak-anak Sungai Han mendekati ibukota provinsi, Wuhan. Hujan diperkirakan akan turun lagi di daerah-daerah luas baratdaya dan China baratlaut Kamis, kata Pusat Meteorologi Nasional di situsnya. Temperatur-temperatur tinggi selama berminggu-minggu akan terus berlanjut di selatan dan tenggara . Temperatur-temperatur di provinsi Zhejiang dan Jiangxi dapat mencapai 40 drajat Celsius, kata pusat itu . Dan lebih dari 300.000 orang di provinsi Jiangxi dan setengah juta orang di Hunan menghadapi kekurangan air minum karena kemarau, kata Xinhua. Temperatur di ibukota bisnis , Shanghai, mencapai 37,7 drajat Celsius, Rabu, demikian kutipan Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007