Makassar (ANTARA News)- Pelatih PSM Robert Rene Alberts menjelaskan alasan mengapa dirinya memberikan kepercayaan kepada Wiljam Pluim untuk menyandang ban kapten saat menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar, Sulawesi Selatan, 9 Juni 2018.

Robert Rene Alberts di Makassar, Jumat, mengatakan Wiljam Pluim merupakan sosok pemain yang sudah berpengalaman di kompetisi khususnya di Indonesia sehingga tidak salah memberikan kepercayaan untuk memimpin rekan-rekannya menghadapi laga nanti.

"Wiliam Pluim merupakan pemain berpengalaman di kompetisi Indonesia sehingga secara otomatis berhak mendapatkan kepercayaan sebagai kapten PSM,"katanya.

Menurut dia, di tim "Juku Eja" sendiri itu ada lima orang kapten namun tidak satupun yang bermain secara reguler di kompetisi Liga 1 dikarenanakan beberapa alasan seperti cedera, akumulasi kartu ataupun karena rotasi yang dilakukan tim pelatih.

Selain itu, Wiljam Pluim setelah pulang dari Belanda (akibat ayahnya meninggal dunia), dia terlihat lebih fokus ketika diturunkan pada setiap pertandingan.

"Jadi untuk penunjukan Wiljam Pluim sebagai kapten, kita punya lima kapten dalam tim, dan William salah satunya. Apalagi setelah kembali dari Belanda menyelesaikan masalah keluarganya di sana (berduka), dia lebih fokus," jelas mantan pelatih Arema tersebut.

Sementara Wiljam Pluim mengaku begitu bangga dengan kepercayaan dari pelatih memberikan posisi sebagai kapten saat menghadapi Persebaya Surabaya.

"Tentu saja saya begitu bangga telah mendapatkan kepercayaan sebagai kapten, kapten-kapten lain tidak reguler bermain kecuali Rivki Mokodompit, makanya saya bangga dengan kepercayaan ini,"ujarnya.

Pemain yang menjadi roh permainan PSM Makassar itu juga mengaku siap menjalankan amanah itu dengan permainan yang maksimal dan akan bekerja lebih keras untuk membantu tim meraih kemenangan.

"Dan saya bangga karena tidak semua pemain bisa menggunakan ban kapten dalam sebuah pertandingan penting," sebut dia.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018