Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan mundurnya Yudi Latif dari posisi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) jangan sampai menyurutkan semangat pembentukan lembaga tersebut.
"Kita berharap hal tersebut tidak membuat substansi semangat berdirinya BPIP untuk pemantapan ideologi Pancasila menjadi surut. Kita ingin BPIP tetap berjalan sebagaimana tetap diharapkan masyarakat, bagaimana ideologi Pancasila bisa tersosialisasi ke masyarakat dan jadi pegangan," ujar Ace dijumpai di Gedung PBNU Jakarta, Jumat.
Ace mengatakan jika membaca pemaparan yang disampaikan Yudi dalam pesan tertulisnya, dia mengatakan kemungkinan mundurnya Yudi disebabkan anggaran dari BPIP masih belum jelas.
"Kerja beliau selama setahun sejak dari UKP-PIP lalu bertransformasi ke BPIP, itu kan memerlukan kepastian anggaran. Sementara beliau sendiri saya lihat memang luar biasa, perjuangannya serius sekali untuk mensosialisasikan Pancasila," kata Ace.
Ace mengatakan disisi lain ada pihak-pihak yang mempersoalkan anggaran BPIP yang pada faktanya anggaran itu belum turun. Sehingga menurut dia, dalam konteks anggaran, BPIP memerlukan daya juang tinggi.
"Kalau soal mundur hak beliau, tapi tentu harus dikembalikan ke pak Yudi sendiri, dan kepada Presiden untuk mengambil langkah-langkah baik, dalam kerangka BPIP harus tetap berjalan," jelasnya.
Ace menilai memang tidak mudah mengelola keuangan negara apalagi anggaran terhadap sebuah lembaga baru seperti BPIP dimana administrasi keuangannya perlu pengelolaan lebih rigid.
Namun bagaimanapun juga, kata dia, BPIP membutuhkan sebuah manajemen dimana manajemen itu memerlukan pendanaan dari negara.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018