"Ini sangat diperlukan. Kalau sekarang kita baru mengkoneksikan terbatas kepada CCTV yang ada, nanti akan terkoneksi dengan semua CCTV yang dimiliki oleh semua institusi yang ada di Kota Bandung," ujar pejabat sementara Wali Kota Bandung Muhammad Solihin, Jumat.
Solihin mengatakan aplikasi berbasis Android itu merupakan bagian dari kampanye untuk mendukung kelancaran dan keselamatan berlalu lintas.
Aplikasi itu memungkinkan pengguna memantau arus lalu lintas langsung dari ponsel pintar, sehingga bisa memilih menghindari jalur-jalur lalu lintas yang padat.
Aplikasi yang dikelola oleh pihak swasta ini juga dilengkapi dengan fitur obrolan, memungkinkan pengguna melakukan percakapan, memberikan komentar, bahkan melaporkan kejadian lalu lintas langsung dari lokasi.
"Bandung Hub ini berhubungan dengan Google Maps. Saat pengguna ingin melihat situasi lalu lintas di titik tertentu, aplikasi ini akan mengoneksikan ke CCTV di persimpangan terdekat," kata dia.
Ke depan, ia berharap, aparat keamanan bisa menggunakan aplikasi ini dalam pengamanan wilayah kota dan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung bisa memanfaatkannya untuk mengetahui lokasi kebakaran.
"Semoga bisa dimaksimalkan dengan baik oleh seluruh masyarakat Kota Bandung," kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi membuka peluang pengembangan aplikasi tersebut. Ia memproyeksikan, aplikasi ini bisa digunakan untuk mengetahui posisi ambulans, Trans Metro Bandung, hingga ketersediaan sepeda di Halte Boseh.
"Belum lagi nanti DPU (Dinas Pekerjaan Umum)-nya bisa memantau banjir, lampu yang padam, dan di situ bisa chatting. Jadi masyarakat bisa mengawasi," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018