Jakarta (ANTARA News) - Cleveland Cavaliers menghadapi tugas yang nyaris mustahil berbalik menang setelah tertinggal 0-3 dalam Final NBA melawan Golden State Warriors, namun sang juara bertahan NBA itu menyatakan masih bisa bertarung untuk membalikkan keadaan.
Cavaliers tertinggal 0-3 dalam pertandingan berformat best-of-seven yang adalah lubang besar yang tidak pernah bisa ditutup tim NBA mana pun sebelumnya. Cavs semakin frustasi karena mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk merebut kemenangan pada dua dari tiga pertandingan pertama Final NBA itu.
"Itulah mengapa mereka disebut tim yang hebat. Tapi kami masih diberi kesempatan. Saya tahu kami akan bangkit pada Game Empat dan bersaing sengit," kata forward Cavaliers Kevin Love kepada wartawan. "Kami tidak akan menyerah."
Cavs mungkin saja mengulangi catatan mempesona mereka ketika pada Final NBA 2016 mereka bangkit setelah tertinggal 1-3 dan membalikkan keadaan untuk kemudian menjadi juara.
Namun Warriors kali ini tim yang berbeda karena mendapat suntikan talenta baru Kevin Durant yang seketika membalikkan keseimbangan kekuatan sehingga lebih menguntungkan Golden State.
"Kami tahu kami bisa mengalahkan tim ini dan kami harus percaya diri untuk melakukannya," kata pelatih Cavaliers Tyronn Lue. "Kami lebih bagus (dibandingkan dengan lawan) di beberapa sektor."
Lue menyatakan pemain-pemainnya sempat tertekan karena kalah Rabu lalu, padahal mereka sempat unggul sampai 13 poin, tapi kini mereka sudah melupakan hal itu untuk pertandingan hidup mati pada Game Empat, demikian Reuters.
Baca juga: Warriors di ambang pertahankan gelar juara NBA setelah unggul 3-0
Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018