Jakarta (ANTARA News) - Di antara korban pelecehan seksual, penyanyi Via Vallen adalah salah satu yang berani membuka diri pada publik.
Pelantun "Sayang" itu bahkan mengunggah hasil tangkapan layar pesan seseorang yang dia terima di Instagram pada, Selasa (4/6). Bunyi pesan itu, "I want u sign for me in my bedroom.....".
Terlepas tepat atau tidaknya tindakan Via ini, apa yang harus perempuan lakukan jika menjadi korban pelecehan serupa?
"Sebaiknya dilaporkan ke Komnas Perempuan dulu," ujar Praktisi yang salah satunya berfokus pada masalah kekerasan seksual dari SEJIWA, Diena Haryana, saat dihubungi ANTARA News, Kamis (7/6).
Namun, untuk kasus Via yang justru mempublikasikan kasus yang dia alami, Diena memandang hal ini sebagai cara Via menyembuhkan traumanya. Walalu tak semua perempuan sebenarnya mau masalahnya diketahui orang lain.
"Kalau dia mau sendiri seperti itu, bisa jadi itu langkah penyembuhan bagi dirinya. Tetapi tidak semua perempuan punya approach yang sama. Ada yang tidak mau siapapun tahu," tutur dia.
Baca juga: PSI puji keberanian Via Vallen ungkapkan pelecehan seksual
Baca juga: Di balik budaya menyalahkan korban pelecehan
Baca juga: Harvey Weinstein mengaku tidak bersalah atas tuduhan perkosaan
Menurut dia, biasanya para perempuan yang menjadi korban pelecehan akan fokus dulu memulihkan diri. Dia bahkan tak berpikir apapun dulu soal pelaku.
"Biasanya fokus pada penyembuhan diri dulu. Kalau dia berpikir soal pelaku, maka yang ada adalah ingin marah dan balas dendam," kata Diena.
Menceritakan pengalaman kepada orang yang dia percaya juga bisa menjadi bagian dari pemulihan dirinya, sekaligus membantu menyelamatkan perempuan lain agar tak mengalami hal serupa.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018