"Benturan pada lutut itu bukan sesuatu yang Anda ingin mengambil risiko padanya (pada pertandingan persahabatan)," kata Bierhoff kepada para pewarta pada hari terakhir pemusatan latihan mereka di Italia utara.
"Ia dapat melakukan sprint dan lututnya bukan masalah untuk Piala Dunia. Kami masih memiliki sedikit waktu dan tidak ada yang dramatis."
Pemenang Piala Dunia 2014 itu juga mendapat banyak kritik di Jerman, setelah ia berfoto dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Ozil, yang berdarah Turki, menimbulkan kegemparan di Jerman pada bulan lalu setelah foto-foto yang diambil di London memperlihatkan dirinya serta rekan setimnya di Jerman Ilkay Gundogan berseri-seri ketika mereka memberikan kaus klub Liga Inggris mereka -- Arsenal dan Manchester City -- kepada Erdogan.
Baca juga: Loew coret nama-nama besar Jerman, termasuk Leroy Sane
Foto itu dikritik para anggota dewan di seantero spektrum politik Jerman serta federasi sepak bola, semuanya berargumen bahwa Erdogan tidak menghormati nilai-nilai Jerman.
Perseteruan antara Uni Eropa dan Turki telah memburuk dalam dua tahun terakhir di tengah penyergapan yang dilakukan pemerintah Erdogan pada orang-orang yang diduga mendukung kup militer yang gagal pada Juli 2016.
Saat Erdogan mengatakan dirinya memahami reaksi publik dan kedua pemain kemudian bertemu dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Ozil tetap bungkam.
Ia juga menghindari media pada awal pekan, menolak berbicara kepada para pewarta di pemusatan latihan mereka.
Baca juga: Peringkat Rusia jatuh menjelang Piala Dunia
"Kita telah banyak berurusan dengan masalah ini dan sekarang sudah cukup," kata Bierhoff. "Banyak yang telah dikatakan dan masalah ini akan mendampingi kami. Kami mendapatkan sejumlah siulan (mengejek) kepada sang pemain (pada pertandingan persahabatan melawan Austria pada pekan lalu)."
"Nasehat saya bagi keduanya adalah untuk melupakannya. Meski terdapat semua rasa frustrasi ini, kami adalah tim. Ini merupakan bagian dari keluarga manapun, di mana Anda berkata, "Oke, sesuatu yang keliru terjadi namun kami menghadapinya bersama-sama."
Jerman menghuni Grup F bersama Swedia, Korea Selatan, dan Meksiko di turnamen akbar yang dimulai pada 14 Juni di Rusia, demikian Reuters melaporkan.
(H-RF/T013)
Pewarta: antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018