Kendari (ANTARA News) - Sebanyak tiga sopir dan tiga pembantu sopir atau kernet bus di Kendari, Sulawesi Tenggara, terindikasi narkoba setelah dilakukan tes urine oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Tenggara di Kendari, Kamis.
"Khusus di Terminal Puuwatu terdapat enam orang diduga gunakan narkoba yakni tiga sopir dan tiga orang pembantu sopir atau kernet," kata Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Sultra, AKBP La Ode Kadimu, di Kendari, Kamis.
Tes urine yang dilakukan di tiga titik itu sebagai upaya memberikan kenyamanan bagi penumpang bus khususnya bagi pemudik di provinsi itu.
"Kita ingin memastikan apakah para pengemudi itu menggunakan narkoba atau tidak," kata Kadimu.
Baca juga: Polisi periksa urine sopir di Terminal Bekasi, 70 bebas narkoba
Ia mengatakan, keselamatan penumpang bergantung pada pengemudi, sehingga ketika ada pengemudi yang mengonsumsi obat terlarang dan narkoba maka bisa membahayakan saat membawa kendaraan.
?"Jadi jika pengemudi tidak dalam keadaan sehat, maka mereka tidak boleh melalukan perjalanan membawa penumpang saat mudik," katanya.
Disebutkan, terdapat tiga lokasi yang menjadi sasaran dalam pemeriksaan narkoba, yakni sentral Pelabuhan Kendari, Bandara Haluoleo dan Terminal Puuwatu.
Dari tiga tempat itu, hanya di Terminal Puuwatu yang ditemukan enam sopir/pembantu sopir terindikasi menggunakan narkoba.
Baca juga: Menhub buka Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2018
Pewarta: Suparman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018