Seoul (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongannya pada Kamis pagi meninggalkan Seoul, ibukota Korea Selatan, setelah melakukan kunjungan kenegaraan selama tiga hari sejak Senin (23/7). Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono meninggalkan Seoul melalui Bandara Militer Songnam Airbase dilepas oleh Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Korsel, Kim Ho Young. Menggunakan pesawat khusus kepresidenan tipe Airbus 330-341, Presiden Yudhoyono meninggalkan Korsel untuk menuju Denpasar, Bali. Dalam kunjungannya yang merupakan balasan atas kehadiran Presiden Korsel, Roh Moo-hyun, Desember 2006, Presiden Yudhoyono melakukan beberapa kegiatan, seperti pertemuan bilateral dengan Presiden Roh, mengunjungi taman makam pahlawan Korsel dan menghadiri forum energi dan bisnis Indonesia dan Korsel. Dalam pernyataan bersama usai pertemuan bilateral, kedua kepala negara sepakat untuk meningkatkan hubungan kerjasama terutama di 11 bidang sasaran. Sasaran pertama adalah menggandakan nilai perdagangan dan investasi antara kedua negara pada tahun 2012. "Saya optimis hal ini bisa dicapai sebab nilai perdagangan kita pada lima tahun terakhir ini yaitu tahun 2002 5,7 miliar dolar AS dan 2006 sudah 10,7 miliar dolar AS. Dengan berbagai fasilitas dan dororongan yang diberikan oleh kedua pemerintah maka harapan kita itu bisa dicapai sehingga 2012 nilai perdagangan mencapai 21 miliar dolar AS," kata Presiden Yudhoyono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007