Ini juga sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam di Indonesia adalah 'rahmatan lil alamin'."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahim ke Pondok Pesantren Darul Ma'arif di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Kamis.
"Inilah pondok pesantren yang tata ruangnya, yang tanamannya, yang ada waduk danaunya, yang tercantik, terindah, terbersih dari pesantren-pesantren yang saya lihat," ujar Presiden Jokowi, sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Presiden Jokowi memuji Pondok Pesantren Darul Ma'arif sebagai pondok pesantren tercantik dan terbersih. Ia sudah pernah ke Pondok Pesantren Darul Ma’arif dan kunjungan saat ini adalah kali yang kedua.
Pondok Pesantren Darul Ma'arif, menurut Presiden, dikelola dengan manajemen yang sangat baik sehingga dirinya tidak kaget jika lembaga pendidikan agama Islam itu semakin diminati masyarakat dan menjadi pilihan untuk menyekolahkan anak-anaknya.
"Saya pernah masuk ke banyak sekali pondok pesantren. Tapi, sekali lagi Pondok Pesantren Darul Ma’arif adalah pondok pesantren yang terbersih, tercantik, dan ter-ter yang lainnya. Inilah pondok pesantren yang dikelola dengan manajemen yang sangat modern dan manajemen yang sangat baik. Saya tidak kaget kalau banyak masyarakat yang ingin menyekolahkan putra-putrinya ke Pondok Pesantren Darul Ma’arif ini," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi shalat tarawih bersama warga Indramayu
Dalam sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ma'arif KH Dedi Wahidi mengatakan terjadi peningkatan jumlah santri dan siswa yang cukup signifikan di pesantrennya ini. Semua lembaga di pondok pesantren ini yang berjumlah sembilan, lanjutnya, mengalami lompatan jumlah siswa yang sangat tinggi.
"Untuk diketahui Pak Jokowi, tahun 2014 santri waktu itu baru 337, sekarang santrinya 848. Siswa secara keseluruhan pada waktu itu baru 3.516, saat ini siswa di sini 6.285 hampir dua kali lipat," katanya.
Oleh karena lonjakan peminat yang sangat tinggi ini, lanjut KH Dedi, kebutuhan akan infrastruktur di Pondok Pesantren pun bertambah.
"Kebutuhan di sini sangat banyak, ada 115 ruang yang masih dibutuhkan. Tapi, kebutuhan fisik yang mendesak adalah dua fisik asrama. Kalau sekolah masih bisa double shift, tapi kalau asrama tidak bisa. Oleh karena itu, asrama sangat mendesak. Kami membutuhkan dua unit asrama," ucapnya.
Menanggapi hal ini, Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa dirinya menyanggupi permintaan untuk membangun dua unit asrama atau rumah susun (rusun).
"Menjawab tadi yang disampaikan oleh Pak Kiai, tadi mengenai rusun untuk para santri putra dan putri. Tadi diminta oleh beliau dua rusun tiga lantai, saya sampaikan saya sanggupi untuk segera dibangun. Insya Allah nanti setelah Lebaran akan datang tim, kemudian mengecek lokasi dan segera bisa kita kerjakan dan bisa dipakai oleh santri maupun santriwati," ucap Presiden Jokowi, yang langsung disambut sorak sorai sekaligus tepuk tangan hadirin.
Dalam penutup sambutannya, Presiden berpesan untuk terus menjaga persaudaraan dan persatuan bangsa karena hanya dengan bersatu kita akan dapat mengatasi berbagai persoalan bangsa.
"Terakhir, saya mengajak kepada kita semuanya untuk meningkatkan persaudaraan kita, meningkatkan persatuan kita. Ini juga sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam di Indonesia adalah rahmatan lil alamin. Hanya dengan bersatu kita akan dapat mengatasi berbagai persoalan, baik kemiskinan, ketimpangan, dan akhirnya kita akan mampu membawa Indonesia ke negara yang adil, makmur dan sejahtera," demikian Presiden Joko Widodo.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam silaturahim di Pondok Pesantren Darul Ma'arif, antara lain Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan Staf Khusus Presiden KH Abdul Ghofar Rozin.
Baca juga: Presiden Jokowi silaturahim bersama tokoh masyarakat Karawang
Baca juga: Presiden ingatkan soal kerukunan saat silaturahmi dengan ulama Karawang
Pewarta: Agus Salim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018