"Salaman dengan bapak ini hadiah terbesar bagi saya. Saya tidak mau sepedanya," kata Hisbullah di Indramayu, Jawa Barat, Kamis.
Dia sempat menceritakan usahanya ingin berjabat tangan itu kepada Presiden Jokowi sampai-sampai sengaja mendatangi asjid Islamic Center Indramayu demi melihat Jokowi.
Namun usahanya kala itu gagal, sampai dia meneteskan air mata karena tidak berhasil menyalami Kepala Negara.
"Kemarin saya ke Masjid Islamic Center tapi tidak ketemu bapak dan kali ini alhamdulillah bisa ketemu dan berjabat tangan. Dan ini adalah hadiah terbesar," aku Hisbullah.
Meskipun senpat menolak pemberiaan sepeda dari Presiden, Hisbullah akhirnya menerima setelah Presiden memaksa Hisbullah untuk mengambil sepeda yang dia berikan itu.
"Tapi saya paksa (agar Anda) ambil sepedanya," kata Presiden Joko Widodo kepada Hisbullah.
Lain Hisbullah lain Riana Nurjanah. Siswi SMP Darul Maarif berusia 15 tahun itu malah meminta hadiah sepedanya setelah dia ditunjuk Presiden membacakan Pancasila. "Pak sepedanya mana?," Kata Riana saat turun dari panggung.
Riana menceritakan setelah berhasil membacakan Pancasila dengan lancar, dia akan kembali lagi ke tempat duduk, tapi oleh ajudan Presiden ditanyai mau sepeda tidak.
"Tadi pak polisi-nya ngomong ke saya untuk minta hadiah sepeda, jadi saya minta saja ke Pak Presiden," kata Riana sambil mendorong sepeda pemberian Presiden.
Menurut Riana, hadiah dari Presiden itu akan dibuat untuk olah raga dan dia sangat senang sekali dihadiahi sepedan oleh Kepala Negara.
Selama dua hari kunjungan kerja di Indramayu mulai Rabu kemarin, Presiden meresmikan Bank Mikro Nelayan di Desa Karangsong, Kecamatan Karangsong Kabupaten Indrmayu.
Hari ini Presiden melanjutkan kunjungan kerja di Indramayu ini dengan meresmikan Program Kewirausahaan dan Digitalisasi sistem Pertanian di Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu dan dilanjutkan silaturahmi dengan Ulama Pantura di Pondok Pesantren Darul Maarif Kaplongan Indramayu.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018