"Tahun ini kami mencoba ke Dubai, ke pusat bisnis `shipping`. Ke Hongkong juga sudah direncanakan tahun ini," kata Koordinator PMO Pemanduan Selat Malaka Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Parsaulian Manurung melalui sambungan telepon di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Pelindo I terus berupaya melebarkan bisnis jasa pandu kapal, yang saat ini masih melayani kapal-kapal yang lalu lalang di Selat Malaka.
Perusahaan BUMN itu juga sudah menggandeng mitra pemasaran untuk memasarkan jasa pandu kapal ke agen-agen internasional.
"Kami sudah dapat mitra marketing, meski lokal tapi sudah ada afiliasi dengan perusahaan `shipping` internasional," kata Manurung yang juga menjabat sebagai Deputi GM Pelindo I Belawan.
Ia mengatakan, sebenarnya usaha jasa pandu kapal memiliki prospek yang sangat bagus. Setiap tahunnya terdapat lebih dari 7.000 kapal ukuran besar yang melintasi perairan dunia, namun hanya sedikit yang masuk ke Indonesia.
Kapal yang membutuhkan layanan jasa pandu kapal, kata dia, biasanya berukuran besar dengan pelayaran jauh, misalnya dari Timur Tengah ke Jepang, atau ke Korea dan tidak singgah ke Selat Malaka.
"Hampir 100 persen tidak menuju Indonesia, kapal-kapal itu tidak punya agen di Indonesia, maka kita yang harus jemput bola ke luar," kata dia.
Meski pangsa pasar lebih banyak di luar, namun menurut dia, prospek pandu kapal di Selat Malaka tetap bagus. Apalagi, untuk kapal besar yang membawa barang-barang berisiko.
"Terutama kalau membawa barang sensitif, seperti gas dan bahan kimia. Di perairan Selat malaka juga ada (alur) yang sangat riskan," kata dia.
Beberapa jalur perairan di selat itu memiliki lebar alur sekitar 1 kilo, dengan arus yang kuat. Pelayaran itu berisiko untuk kapal pembawa barang-barang sensitif.
Tahun lalu, Pelindo I melayani rata-rata 3 sampai 4 kapal tiap bulan untuk dipandu di melintasi Selat Malaka. Manurung menargetkan, tahun ini pihaknya bisa mengandakan pelayanan menjadi sekitar 10 kapal setiap bulan.
Pelindo I memiliki banyak kapal yang siap memandu, di tiap cabang. Pelindo I juga memiliki 32 orang pemandu kapal dengan kemampuan bagus, karena sudah dilatih khusus pandu. Dari 32 orang itu, 4 orang di antaranya bahkan sudah bersertifikat pandu laut dalam.
"Secara `skill`, kita punya 32 pandu yang mumpuni, secara regulasi baru 4 orang tersertifikasi pandu laut dalam," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018