Jakarta, 26 Juli 2007 (ANTARA) - Bakosurtanal selaku Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang mendapat tugas pemerintahan untuk melaksanakan survey dan pemetaan, sejak tahun 1976 memperoleh kepercayaan dari UN-ESCAP untuk menyelenggarakan suatu kursus bagi peningkatan tenaga-tenaga survey dan pemetaan yang berasal dari berbagai Negara berkembang (khususnya Negara di kawasan Asia Pasific). Sampai saat ini telah menghasilkan lulusan lebih dari 200 orang. Meskipun telah diselenggarakan dalam waktu yang cukup lama, namun belum ada suatu kesepakatan resmi antara pemerintah Indonesia dengan UN-ESCAP. Bahkan terdapat 11 (sebelas) kursus TCDC yang telah diselenggarakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya : pertanian, kesehatan, komunikasi, keluarga berencana dsb. Di samping Bakosurtanal selaku pelaksana dalam penyelenggaraan pelatihan ini sebenarnya juga didukung sepenuhnya oleh Sekretariat Negara cq. Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri. Sejak awal penyelenggaraan sampai dengan ke 22 kali kursus ditekankan kepada pemanfaatan teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing) dan Sistim Informasi Geografi (Geographical Information System) untuk pemetaan Penutup Lahan, Penggunaan Lahan serta Manajemen Sumberdaya Alam. Namun mulai tahun 2005 atas permintaan UN-ESCAP, kursus lebih ditekankan kearah Manajemen Bencana Alam, atau setelah kejadian bencana alam gempa bumi dan mega tsunami yang terjadi di beberapa Negara termasuk Indonesia (Provinsi Aceh dan Sumatera Utara) tahun 2004. Adapun tujuan dari penyelenggaraan kursus ini antara lain : - Mempersiapkan berbagai konsep dan metodologi tekhnologi informasi geografi yang akan diaplikasikan terhadap manajemen bencana alam. - Pertukaran dalam hal pengetahuan, kemampuan dan pengalaman antar peserta kursus - Memperluas kesempatan bagi negara-negara Asia Pasific untuk mengembangkan pendidikan tingkat tinggi bahkan profesional dalam bidang manajemen bencana alam. - Mempererat kerjasama antar negara-negara Asia Pasific khususnya dalam hal manajemen bencana alam. Hasil yang diharapkan melalui penyelenggaran kursus bagi para peserta yakni : - Kemampuan dalam hal mengekstrak informasi dari data penginderaan jauh serta mengintegrasikan data pendukung lain dalam Geographical Information System untuk menganalisis lingkungan dan penanganan resiko bencalam alam. - Kemampuan dalam membangun basis data dan analisis data untuk manajemen maupun berbagai kebijakan yang berorientasikan kepada berbagai informasi. - Kemampuan dalam mengaplikasikan dan membangun suatu basis data dengan prinsip web design, sehingga bisa digunakan untuk keperluan interaktif bagi pengguna lain dalam mengakses GIS dan pemetaan berbasis web. Penyelenggaraan TCDC dimulai pada hari ini 26 Juli 2007, dilaksanakan didua tempat, sesi pertama berlangsung di Balai Diklat Bakosurtanal Cibinong, sedang sesi kedua berlangsung di Puspics Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Jogyakarta. Selama kursus yang akan berlangsung selama kurang lebih dua bulan, akan diperkenalkan kegunaan dari teknologi-teknologi untuk manajemen penanganan bencana alam maupun pengurangan resiko yang terjadi baik pada saat maupun pasca bencana alam, yang sudah barang tentu melalui peralatan modern pemetaan berbasis komputer. Pada tahun 2007 ini kursus TCDC diikuti 10 orang dari Negara di Asia Pasific sebagaimana terlihat dalam daftar berikut : 1. Afganistan 2. Myanmar 3. Lao PDR 4. Fiji 5. Uzbekistan 6. Bangladesh 7. Papua New Guinea 8. Srilanka 9. Thailand 10. Cambodia Untuk Informasi lebih lanjut hubungi : Drs. Sumardjo Kepala Balai Diklat BAKOSURTANAL Telp. 021-8752062 (ext. 3701)

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007