Palembang (ANTARA News) - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Satgas BBM yang dilaksanakan lebih awal oleh Pertamina Marketing Operation Region II Sumatera Bagian Selatan.
Saat meninjau kesiapan Pertamina MOR II di Palembang, Rabu, ia mengatakan, sesuai dengan arahan BPH Migas selaku koordinator Posko Nasional ESDM, Satgas BBM yang berupa tim pendukung ketersediaan bahan bakar hingga LPG semestinya mulai beroperasi pada H-15 Hari Raya Idul Fitri, namun oleh Pertamina MOR II telah dilaksanakan sejak H-20.
"Ini tahun kedua BPH Migas ditugaskan pemerintah untuk mengkoordinasi posko. Kami menyebar ke seluruh Indonesia untuk memastikan kesiapsiagaan satgas Lebaran sudah aman. Di Sumbagsel inshaallah terkendali," katanya.
Demi mendukung aksi tersebut, Pertamina MOR II juga meminta stafnya untuk tetap bekerja dan dalam kondisi siap dalam menghadapi masa libur panjang Lebaran 2018.
Terkait hal ini, ia pun mengutip UU Migas Pasal 8 ayat 2 yang menyebutkan bahwa pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran BBM di seluruh NKRI karena menyangkut hidup orang banyak.
"Saya harap ini bisa membantu kelancaran pemudik di area Sumatera bagian Selatan yang mencakup Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung," katanya optimistis.
Sehubungan dengan pelaksanaan Posko ESDM, Pertamina MOR II memperkirakan konsumsi bahan bakar jenis Pertamax akan mengalami peningkatan lebih dari 30 persen selama musim libur Lebaran 2018.
"Kami prediksi permintaan Pertamax akan tinggi, sekitar 35 persen. Lebih tinggi dibanding jenis BBM lain yang disediakan," tutur General Manager Marketing Pertamina MOR II Sumbagsel Erwin Hiswantoro.
Mengingat perjalanan jarak jauh, katanya melanjutkan, maka konsumen ingin bahan bakar yang bagus agar performa mesin kendaraan juga semakin baik dan tidak mengganggu perjalanan.
"Kenaikan konsumsi Pertamax juga biasanya terjadi di jalur-jalur mudik. Selain ingin kualitas yang bagus, pemudik juga biasanya akan mengisi lebih banyak. Makanya ada peningkatan signifikan," pungkas Erwin.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018