Kapolda Gorontalo Brigjen Rachmad Fudail, Rabu, mengatakan pihaknya telah membentuk satuan tugas antiteror dan melakukan koordinasi dengan TNI.
"Saya telah melakukan koordinasi dengan Komandan Korem untuk bisa bergabung menjadi satu untuk tim khususnya," ujar Kapolda.
Ia mengungkapkan berbagai langkah antisipasi tersebut dilakukan agar ancaman teror di Provinsi Gorontalo dapat dicegah.
"Kami masih terus mewaspadai ancaman teror di Gorontalo, karena di sini ada tiga tahanan terorisme, dua di Kota Gorontalo dan satu lagi di Kabupaten Boalemo," ujarnya lagi.
Kapolda mengimbau kepada masyarakat agar jangan takut menghadapi teror. Silakan merayakan hari raya Idul Fitri dan kegiatan aktivitas bertemu dengan keluarga dengan rasa nyaman.
"Jika ada yang orang yang gerak-geriknya mencurigakan, segera sampaikan kepada pihak kepolisian serta instansi terkait," kata Rachmad lagi.
Saat ini, Polda Gorontalo menempatkan 100 personel pada empat perbatasan Provinsi Gorontalo dengan Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah sebagai langkah antisipasi terorisme.
Perbatasan tersebut adalah Atinggola yang berbatasan dengan Sulawesi Utara, Pohuwato dengan Sulawesi Tengah, Kabupaten Bone Bolango dengan Sulawesi Utara, dan Gorontalo Utara dengan Buol.
Personel yang terlibat yaitu dari berbagai unsur, seperti sabhara, brimob, intelkam, reskrim dan anggota polsek setempat.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018