Banda Aceh, Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, terdapat 11 titik panas terdeteksi satelit di Aceh.
"Sore ini, satelit mendeteksi ada 11 titik panas di Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad, di Aceh Besar, Rabu.
Ia mengatakan, ke-11 titik panas itu berada di lima kabupaten/kota di Aceh, dan mayoritas terkosentrasi di wilayah Barat-Selatan di provinsi paling Barat di Indonesia.
Dari belasan titik panas ini, delapan titik diantaranya terpantau berada di Aceh Selatan yang tersebar di dua kecamatan. Empat titik terkosentrasi di Bakongan, dan dua titik lagi di Trumon.
Lalu dua titik panas di Bireun terkosentrasi di satu kecamatan, yakni Peudada. Sisanya tiga titik panas masing-masing satu titik tersebar di Subulussalam, Aceh Jaya, dan Pidie Jaya.
"Titik pada berada di tiga kecamatan, yakni di Rundeng (Subulussalam), lalu Bandar Dua (Pidie Jaya), dan Jaya (Aceh Jaya). Untuk tingkat kepercayaan mulai 59 persen hingga 89 persen," jelasnya.
"Ada delapan titik panas yang patut di duga sebagai titik api akibat kebakaran lahan dan hutan, yakni enam titik di Aceh Selatan dan dua titik di Bireuen," terang Zakaria.
Di hari yang sama dilaporkan, kebakaran lahan bergambut di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, awal pekan ini, semakin meluas akibat dipicu cuaca terik memasuki musim kemarau dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Barat, Marzuki, mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan data akurat terkait luasan hektare lahan gambut terbakar dan pesebaran titik api.
"Saya masih di perjalanan, tim BPBD pastinya sudah dikerahkan meninjau lokasi untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan dan cara-cara penanganan," katanya.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018