Bangkok (ANTARA News) - Perusahaan penyedia solusi TIK Huawei menggelar "Asia Pacific Innovation Day 2018" di Bangkok, Thailand dengan dua fokus bahasan yaitu inovasi global dan kemitraan terbuka.
Acara tahunan yang pada tahun ini diselenggarakan bersama dengan Kementrian Sains dan Teknologi Thailand tersebut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, pelaku industri, akademisi dan media yang berasal dari sejumlah Negara di kawasan Asia Pasifik.
"Huawei telah menjadi bagian dari perencanaan ekonomi digital Asia Pasifik dan kami menyaksikan banyak pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang karena gap antara negara maju dan berkembang semakin melebar. Kami melihat tantangan ini sebagai peluang untuk kerja sama yang berkelanjutan," kata Deputy Chairman, Rotating Chairman, Huawei, Guo Ping ketika menyampaikan paparan utama di Asia Pacific Innovation Day 2018 di Hotel Kempinski, Bangkok, Rabu.
Guo Ping memaparkan bahwa kebutuhan digital suatu negara memiliki hierarki yang terbagi menjadi empat yaitu infrastuktur, jaminan keamanan, digitalisasi industri dan puncaknya adalah pengembangan otak digital (digital brain).
"Semakin tinggi hierarkinya, semakin banyak sumber daya yang harus diintegrasikan dalam departemen pemerintahan, sekaligus semakin banyak pula mitra dan pelaku industri yang harus dirangkul,” kata Guo Ping.
Hal senada juga disampaikan VP Global Corporate Communications Huawei, Joe Kelly, dalam konferensi pers disela gelaran "Asia Pacific Innovation Day 2018."
Menurut Kelly untuk mendorong transformasi digital perlu adanya kolaorasi antara teleko, perushaan dan juga pemerintah serta pembuat keputusan.
"Acara ini didesain untuk membawa seluruh stakeholder di mana kami bisa berbagi mengenai apa yang kami percayai, pikirkan dan lihat, sementara mereka juga bisa memberitahu apa yang mereka pikirkan dan lihat," ujar Kelly.
"Kemudian akan ditemukan titik temu di mana kita bisa saling mengerti sehingga kami dapat membantu membuat strategi dan kebijakan di kemudian hari," lanjut dia.
Lebih lanjut, Guo Ping juga menekan pentingnya peran ekosistem dalam mendorong digital ekonomi.
"Pemerintah harus mengambil posisi terdepan, pelaku industri melakukan bagiannya secara proaktif, serta individu perlu meningkatkan kemampuan digitalnya," ujar dia.
"Huawei siap dan berkeinginan kuat untuk bekerja sama dengan negara-negara di Asia Pasifik untuk membangun ekosistem digital tersebut lewat berkolaborasi ekstensif dan terbuka dengan semua pihak," sambung dia.
Dalam mendorong digital ekonomi, Guo Ping menjelaskan bahwa Huawei mengusung tiga konsep yaitu mengembangkan industri, kolaborasi dengan partner untuk mengembangkan ekosistem, serta berbagi manfaat sebagai bagian dari suksesnya ekosistem yang dibentuk.
Ketiga konsep tersebut dituangkan dalam acara tahunan Huawei Asia-Pacific Innovation Day. Gelaran yang telah memasuki tahun keempat penyelenggaraannya itu menjadi platform dialog bagi para pemangku kepentingan ekosistem digital Asia Pasifik.
Tahun ini acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting di kawasan seperti Menteri Sains dan Teknologi Thailand Suvit Maesincee, Menteri Pos Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Bangladesh Mustafa Jabbar, Wakil Menteri Pos dan Telekomunikasi Laos Bounsaleumsay Khennavong, dan Sekretaris Negara Kementerian Pos dan Telekomunikasi Kamboja Kan Channmeta.
Sejumlah pembicara lain juga hadir untuk membagi pikirannya tentang bagaimana membangun digital ekosistem, terutama hal yang berkaitan dengan kebijakan, aturan, transformasi industri, perusahaan unicorn AI, serta bagaimana TIK dapat mendorong pembangungan generasi masa depan.
Sejak tahun 2013, Huawei Innovation Days telah digelar di kota-kota seperti London, Milan, Munich, Paris, Singapore, Sydney, Kuala Lumpur, dan Sao Paulo.
Lewat acara ini Huawei mengadvokasi isu keterbukaan, inovasi, kolaborasi dan keberhasilan bersama dalam upaya menghadirkan era digital kepada setiap orang, keluarga, dan organisasi demi sebuah dunia cerdas yang sepenuhnya terhubung.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018