Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengharapkan kasus sembako maut yang statusnya sudah naik menjadi penyidikan bisa diproses dengan adil.
"Saya nggak berkomentar kalau masalah hukum. Tapi kita akan kooperatif dengan pihak kepolisian dan aparat hukum. Tentunya kami ingin akan ada proses yang menghasilkan rasa keadilan pada masyarakat," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Namun untuk proses hukumnya sendiri dia serahkan ke pihak kepolisian dan aparat hukum, katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol R. Argo Yuwono mengatakan kasus sembako maut sudah naik ke proses penyidikan dan memeriksa beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terkait sudah dimintai keterangan dan sudah gelar perkara.
"Sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli yaitu dokter," kata Argo.
Sebelumnya Sandiaga mempersilakan penyidik Polda Metro Jaya untuk memeriksa pegawai di Pemerintah Provinsi. DKI Jakarta terkait kasus sembako maut di Lapangan Monumen Nasional (Monas) pada hari Sabtu (28/4).
Kasus pembagian sembako oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI) yang berefek pada tewasnya dua bocah bisa diusut tuntas.
Acara pembagian sembako tersebut mengakibatkan dua bocah di bawah umur bernama Rizki Syahputra (10) dan Mahesa Junaedi (12) tewas karena terinjak saat berdesakan dengan orang dewasa. Keduanya merupakan warga Pademangan Barat, Jakarta Utara.
Baca juga: Sandiaga harap kasus pembagian sembako di Monas diusut tuntas
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018