Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan Peru (Minsa) melalui Badan Penyediaan Produk Strategis Kesehatan (Cenares) telah menyetujui pembelian obat kontrasepsi produksi Indonesia melalui kesepakatan pembelian bernilai 3,1 juta dolar AS.
Mmenurut keterangan pers Kedutaan Besar RI di Lima, Rabu, dalam kesepakatan itu sebanyak 2.948.316 ampul Cyclofem produksi PT Tunggal Idaman Abdi (TIA) akan dikirim ke Peru dalam tiga tahap dengan pengiriman tahap pertama yang mencakup 1,2 juta ampul dijadwalkan tiba di Peru sebelum 27 Juli.
Proses pengadaan barang itu dilakukan langsung secara elektronik pada awal Maret. Pada 2 Mei, KBRI Lima memfasilitasi pertemuan antara delegasi Cenares yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Cenares Jose Gonzales, dengan direksi PT TIA yang dipimpin oleh Farid Aidid di Peru untuk membahas persyaratan dan ketentuan teknis pengemasan produk obat, dan skema pembayaran.
Cenares baru pertama kali membeli obat kontrasepsi produksi Indonesia. Kesepakatan itu diharapkan bisa membuka peluang bagi lebih banyak produk farmasi Indonesia di pasar Peru.
Badan usaha milik negara Biofarma sebelumnya pernah menjual obat ke Pemerintah Peru melalui lelang yang diadakan oleh UNICEF.
Proses pengadaan obat-obatan langsung secara elektronik yang dilakukan oleh Cenares merupakan terobosan positif sebab selama ini hanya perusahaan lokal atau perusahaan asing yang memiliki perwakilan di Peru yang dapat berpartisipasi pada proses lelang pengadaan obat-obatan.
Undang-Undang Peru No. 30225 tentang Organisasi Pengawas Lelang Pemerintah (OSCE) memungkinkan perusahaan yang tidak berdomisili hukum di Peru untuk mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah Peru, antara lain di bidang kesehatan, minyak dan gas bumi.
Baca juga: Indonesia-Peru sepakat lakukan perundingan perjanjian perdagangan
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018