Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada lima titik panas terdeteksi oleh satelit berada di Provinsi Aceh.
"Pagi ini, satelit mendeteksi terdapat lima titik panas di Aceh," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Rabu.
Ia menjelaskan, hasil pantauan sensor modis yang terpasang di kedua satelit, yakni Terra dan Aqua menyatakan, kelima titik panas tersebut berada di wilayah Barat dan Selatan di Aceh dengan meliputi Kabupaten Nagan Raya terkosentrasi tiga titik.
Sedangkan dua titik panas sisanya lagi, menyebar dengan masing-masing terdapat satu titik, yakni di Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Barat.
"Ada dua titik dari total lima titik panas, analisa kita patut di duga sebagai titik api dari kebakaran hutan dan lahan. Yakni di diah Singkil memiliki tingkat kepercayaan 88 persen, dan Nagan Raya miliki kepercayaan 71 persen," terang dia.
"Selain itu, di Aceh telah masuk musim kemarau. Baik hutan maupun lahan bergambut, sangat rawan terbakar akibat kondisi kering," kata Zakaria, menerangkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek kemarin melaporkan, sekitar satu hektare lahan gambut terbakar di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
"Kita dapat informasi, bahwa satu hektare gambut sudah terbakar kemarin (Senin, 4/6)," ucapnya.
Ia mengatakan, lahan terbakar tersebut berlokasi di pinggir jalan lintas Meulaboh, Aceh Barat menuju Banda Aceh, tepatnya kilometer 46 di Desa Seunebok Tengoh, Kecamatan Arongan Lambalek.
Pemilik lahan yang terbakar itu bernama Wahab (48), dan dibantu bersama masyarakat setempat telah berusaha memadamkan titik api secara manual, namun api tersebut belum juga bisa di padamkan.
Kemudian pihaknya memperoleh informasi Polsek Arongan Lambalek untuk memadamkan titik api. "Api sudah berhasil dipadamkan, setelah kita kerahkan tim reaksi cepat dan tiga unit armada damkar (pemadam kebakaran) dari Pos BPBD Meulaboh. Pos Damkar Woyla turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman," terang dia.
Baca juga: Dua titik panas terpantau di Aceh
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018