Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard Kristensen mengatakan, pihaknya dengan Indonesia berbagi praktik terbaik pengelolaan, pengurangan produksi dan pemakaian sampah untuk mendorong kelestarian lingkungan.
"Kami berbagi pengalaman dengan masyarakat Indonesia. Indonesia mungkin dapat terinspirasi dan mengadopsi sejumlah praktik terbaik pengelolaan sampah. Kami juga menyediakan dukungan konkret untuk inisiatif-inisiatif yang sangat spesifik guna membantu menyelesaikan masalah sampah," kata Dusbes Rasmus dalam perayaan Hari Lingkungan Dunia di Greenhouse Cowork, Jakarta, Selasa malam.
Dubes Rasmus mengatakan pemerintah Denmark dan Indonesia berupaya mengumpulkan praktik-praktik terbaik pengelolaan sampah dan menjabarkannya menjadi praktik yang mudah diakses dan dipahami semua orang.
Pihaknya juga ingin membantu Indonesia meningkatkan data karena jika tidak tahu berapa banyak limbah yang dihasilkan serta penyebabnya, maka akan sulit untuk memecahkan masalah sampah.
Dengan pengetahuan tersebut, maka dapat diwujudkan program tepat sasaran yang akan memberikan banyak manfaat bagi pengurangan polusi sampah.
Kepada rakyat Indonesia, Dubes Rasmus berpesan untuk memahami bahwa perlu melindungi dan menjaga negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam yang benar-benar fantastis, pantai yang indah, hutan dan alam dari kerusakan akibat sampah. Jika tidak dijaga maka suatu hari keindahan itu akan hilang.
Dubes Rasmus menuturkan pemerintah Denmark juga memberikan bantuan teknis dengan mengirimkan ahli dari Denmark ke Indonesia.
"Kedutaan saya yang mengkoordinasikan ahli teknis Denmark untuk datang ke Indonesia untuk mengajar dan memberikan pengalaman mereka kepada pihak Indonesia," tuturnya.
Selain itu, delegasi Indonesia juga telah mengunjungi Denmark untuk belajar berbagai cara penanganan sampah melihat termasuk bagaimana sesungguhnya Denmark mengelola limbah dan mengolah sampah menjadi sumber energi, mengolah sampah menjadi biogas dan mendorong bisnis yang berkelanjutan.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018