Hanoi (ANTARA News) - Duet bintang lini depan tim nasional Arab Saudi, Yasser Al Qahtani dan Malek Maaz, akan bermain di suatu tempat di dunia ini, kata pelatih meraka dari Brazil, Helio Dos Anjos. Dua pemain menyerang dinamis itu menumbangkan tim favorit Jepang 3-2 dalam semifinal turnamen Piala Asia, Rabu, sekaligus menunjukkan reputasi mereka dalam pertandingan di wilayah Asia itu. Dos Anjos kemudian memberi komentar atas kedua pemain itu, mengatakan mereka memiliki peluang besar untuk bermain dalam tim Eropa dan sekaligus mengeluhkan mengapa pemain dari negara kaya minyak itu selama ini tidak ada yang bermain dalam klub asing. "Keuntungan besar bagi Australia, Jepang dan Korea Selatan yang memiliki pemain di luar negeri, sedangkan dalam tim kami tidak ada yang bermain di klub asing," katanya, seperti dilaporkan AFP. "Ini membawa masalah tersendiri bagi tim kami, khususnya bila dikaitkan dengan masalah kompetisi. Bahkan Irak pun memiliki pemainyang tampil dalam liga Teluk," katanya. "Tetapi dua pemain kami (Maaz dan Al Qahtani) tampaknya tidak akan memiliki masalah bila bermain dalam tim asing di Jepang atau Eropa, bahkan demikian pula dengan pemain lagi. Saya harap hal ini akan terjadi di masa depan," ungkap pelatih itu. Maaz mencetak gol dua kali, termasuk satu gol brilian lewat usahanya sendiri dan Al Qahtani membuat empat gol dalam turnamen itu, ketika pemain bertahan Jepang gagal menahan serangan balik mereka. Serangan balik keduanya juga terjadi ketika tim mereka berhadapan dengan Uzbekistan pada putaran sebelumnya. Arab Saudi sebelumnya kewalahan karena permainan di dominasi lawan pada kedua pertandingan pada turnamen sistem gugur itu. Tapi kemenangan muncul, 2-1 melawan Uzbekistan dan Rabu lalu menang 3-2 melawan tim juara bertahan itu. Pemain timnas Arab melakukan serangan balik dengan cepat, cerdas dan kemauan untuk memanfaatkan barisan depan melakukan tekanan, memiliki rasa percaya diri serta kemampuan tiap pemain untuk berhadapan satu lawan satu dengan lawan. Berbahaya di Asia Peragaan tim ini menunjukkan bahwa Arab Saudi merupakan salah satu tim paling berbahaya di Asia kendati bos mereka Dos Anjos menampik bahwa kekuatan mereka adalah dalam serangan balik. "Tim saya dapat bermain bertahan tapi karakter tim Jepang membuat mereka mudah melakukan serangan balik," katanya. "Kami bermain seperti itu karena kami memiliki dua striker bagus, yang bisa bermain dalam tim Eropa," ungkapnya. "Tapi bukan karena itu makanya kami menampilkan permainan gaya catenaccio. Tim Jepang lah yang membuat kami bermain seperti itu," katanya. Langkah mereka maju ke final merupakan penghargaan khusus bagi Dos Anjos dan kepiawaian mereka di lapangan memupus sebutan bahwa tim Elang Hijau itu hanya terbang karena faktor keberuntungan. "Satu hal yang saya dengar selama turnamen berlangsung ialah kami hanya memiliki faktor keberuntungan saya," kata pelatih dari Brazil itu, yang satu langkah lagi akan membawa tim Arab Saudi ke tangga kemenangan Piala Asia untuk keempat kalinya. "Faktor keberuntungan mungkin bisa terjadi dalam satu pertandingan, bukan dalam tiap pertandingan dan kami sudah menjawab omongan orang yang mengatakan kami ini hanya tim yang memiliki faktor keberuntungan," ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007