Kabul (ANTARA News) - Gerilyawan Taliban tidak membunuh sisa warga Korea Selatan (Korsel) yang mereka sekap di Afghanistan, kendati batas waktu yang ditetapkan telah lewat dan pemerintah Afghanistan sedang berupaya mengontak gerilyawan itu untuk memulai perundingan yang sebelumnya gagal, kata para pejabat, Kamis.
"Saya berjaga semalaman, dan bila Taliban telah membunuh salah satu di antara mereka, maka saya bakal mengetahuinya," kata Kepala Polisi Provinsi Shazni, Jenderal Ali Shah Ahmadzai, kepada Reuters.
Sementara itu, sisa 22 dari 23 sandera warga Korsel masih ditahan oleh gerilyawan dan salah satu telah tewas pada Rabu. (*)
Copyright © ANTARA 2007