Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berencana mengadakan kursus kepelatihan sebagai usaha untuk lebih meningkatkan kualitas pemain-pemain di daerah.
"Kami memang ingin benahi sistem internal termasuk soal pemberian kursus kepelatihan oleh departemen Pembinaan dan Prestasi, di daerah agar kualitas pemain-pemain daerah lebih maju lagi," kata Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa malam.
Tujuannya, lanjut Budi, agar sejak dari tingkat klub bisa memberikan teknik dasar yang bagus bagi para pemainnya yang efeknya ke depan akan berpengaruh pada kekuatan tim nasional Indonesia.
Kendati demikian, kata Budi, hal tersebut masih menemui kendala terutama soal pendanaan, pasalnya setiap pengurus provinsi belum tentu memiliki dana untuk kepelatihan tersebut.
"Akan tetapi hal tersebut kami yakin bisa menanggulanginya meski butuh usaha ekstra keras untuk melakukannya," kata Budi.
Ketika ditanya apakah kursus tersebut terkait dengan prestasi bulu tangkis Indonesia yang cenderung menurun, Budi membenarkan, namun menurutnya saat ini tetap ada progres yang diperlihatkan para pemain Indonesia, khususnya di pemusatan latihan nasional Cipayung.
"Jika dibandingkan prestasi bulu tangkis seperti dekade sebelumnya, memang belum, tapi tetap kita juga harus realistis progres itu ada dan membaik, seperti Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting itu dulu peringkat berapa dan kini sudah masuk top dunia," ujar Budi.
Berdasarkan laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang diperbaharui tanggal 31 Mei 2018, atlet Indonesia di lima nomor pertandingan, beberpa ada yang terdaftar di peringkat 10-15 besar dunia.
Di nomor tunggal putra, nama Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting masing-masing menempati peringkat 11 dan 13 dunia. Di ganda putra, pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Berry Angriawan/Hardianto masing-masing menempati peringkat 1, 9 dan 15 dunia.
Di ganda putri, nama Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani masing-masing menempati posisi 6, 10 dan 13 dunia.
Sementara di ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih menjadi yang terbaik. Adapun nomor tunggal putri masih belum ada yang menembus peringkat 15 besar dunia, peringkat terbaik diduduki oleh Gregoria Mariska Tunjung di posisi 33 dunia.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018