Tanjungpinang (ANTARA News) - Suasana di ruang tunggu penumpang domestik di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Selasa, berbeda dengan hari sebelumnya.
Hiruk-pikuk ratusan penumpang yang mengenakan baju kaos berkerah berwarna putih, tampak di ruang tunggu yang luasnya seperti lapangan futsal. Pada baju kaos itu tertulis Pelindo Tanjungpinang.
Mereka membawa tas dan barang yang disimpan dalam kotak kardus.
"Asyik bisa pulang kampung," kata Indra, salah seorang penumpang Sabuk Nusantara 30.
Indra pun terus berkomunikasi dengan keluarganya di Natuna, pulau (kabupaten) yang berbatasan dengan beberapa negara. Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Maritim Raja Ali Haji itu tidak sabar masuk ke dalam kapal, dan berlayar sampai ke kampung halamannya.
"Sabar ya mak, tiga hari lagi tiba di kampung," ucap Indra di ujung ponselnya.
Wajah bahagia pun terpancar dari wajah Fitri Rahayu. Baru tahun ini ia berlayar dengan menggunakan Sabuk Nusantara 30, gratis.
Mahasiswi Semester V Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) itu biasanya pulang kampung harus membeli tiket kapal perintis dengan harga Rp260.000.
"Baru mudik sekarang saya tahu kalau Pelindo menyiapkan tiket gratis ke Midai, Natuna," tuturnya.
Ardianto, mahasiswa asal Kepulauan Anambas yang menuntut ilmu di Tanjungpinang sejak dua tahun lalu juga merasakan kebahagiaan bisa pulang kampung. Dua tahun terakhir ia tidak dapat pulang kampung lantaran tidak memiliki biaya.
Kali ini, Ardianto dapat melaksanakan ibadah puasa, dan berlebaran di kampung halamannya.
"Pasti bahagia, sudah dapat tiket gratis, kami dapat takjil untuk buka puasa di dalam kapal," katanya tersenyum.
Pani, pemuda yang lahir di Kepulauan Anambas mengatakan program Mudik Gratis Bareng Pelindo patut diacungkan jempol. Program ini sangat membantu masyarakat perbatasan yang tinggal sementara waktu di Tanjungpinang.
"Kepri butuh lebih banyak kapal. Kapal dapat sampai ke Natuna dan Kepulauan Anambas dalam waktu cepat," katanya.
Selain memberi tiket gratis kepada ratusan penumpang, Pelindo Tanjungpinang juga menyantuni anak yatim piatu.
Gubernur Kepri Nurdin Basirun melepas ratusan penumpang Kapal Sabuk Nusantara 30 di Pelabuhan Sri Bintan Pura. Gubernur juga sempat masuk ke ruangan kapal dan berdialog dengan para penumpang.
"Ini mudik yang menyenangkan, bisa pulang kampung dengan teman-teman sekampung," katanya.
Gubernur juga memuji pelayanan yang diberikan pihak pengelola pelabuhan kepada para penumpang. Selain itu, ia juga memuji kesiapan pihak kepolisian dan TNI AL menjaga pelabuhan.
"Ruang tunggu penumpang cukup nyaman," ucapnya.
Keliling Perbatasan
Mudik Gratis Bareng Pelindo mengelilingi pulau-pulau perbatasan di Kepulauan Anambas dan Natuna pasti menarik, kata General Manager PT Pelindo Tanjungpinang I Wayan Wirawan.
"Penumpang dapat menghabiskan waktu di dalam kapal sambil melihat keindahan laut dan pulau-pulau terdepan," ucapnya.
Wayan mengatakan tiket gratis diperoleh warga yang mendaftar pada 14 Mei-3 Juni 2018. Tahun ini tampak antusiasme warga memanfaatkan program Mudik Gratis Bareng Pelindo.
"Cepat habis tiketnya," katanya.
Rute Kapal Sabuk Nusantara 30 yakni Tanjungpinang-Kuala Maras-Tarempa-Midai-Pulau Tiga-Selat Lampa-Sdanau-Pulau Laut-Ranai-Subi-Serasan-Sintete dan Tambelan. Kapal ini berlayar selama 14 hari, kemudian kembali ke Tanjungpinang.
"Ke Anambas membutuhkan waktu dua hari, sedangkan ke Natuna tiga hari," ujarnya.
Jumlah penumpang dewasa di Kapal Sabuk Nusantara 30 sebanyak 420 orang, sedangkan anak-anak sekitar 50 orang.
"Ada 816 penumpang mendapat tiket gratis untuk pulang kampung pada mudik lebaran tahun ini. Ada yang berangkat dari Kijang, Bintan menuju Kepulauan Anambas dan Natuna, serta dari Tanjungpinang menuju Dumai, Riau," katanya.
Wayan mengimbau seruluh pemudik agar selalu menjaga keamanan, kenyamanan, kesehatan? serta keselamatan selama perjananan.
"Harapan kami, para pemudik dapat bertemu dengan keluarga yang telah menanti dengan suka cita," tuturnya.
Wayan juga memberi apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung dan membantu melaksanakan program mudik gratis ini. Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat pulau terdepan yang bekerja, berusaha dan mengenyam pendidikan di Tanjungpinang.
"Melalui tiket gratis ini, kami membantu dan saling berbagi. Bantuan yang diberikan seperti tiket mudik gratis, takjil, baju, topi, dan obat-obatan yang disiapkan di kapal," katanya.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018