Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp11,7 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan total penawaran mencapai Rp29,3 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan lelang itu memenuhi target indikatif yang ditetapkan Rp10 triliun.

Untuk seri SPN12180906, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,299 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 September 2018 ini mencapai Rp4,96 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,5 persen.

Untuk seri SPN12190606, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,97143 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 Juni 2019 ini mencapai Rp4,55 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,5 persen.

Untuk seri FR063, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,79727 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2023 mencapai Rp6,85 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 5,625 persen ini mencapai 6,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,2 persen.

Baca juga: Lelang SUN lima seri serap Rp15 triliun

Untuk seri FR064, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,05789 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2028 mencapai Rp8,55 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,125 persen ini mencapai 7,02 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,75 persen.

Untuk seri FR065, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,46905 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2033 mencapai Rp3,6 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon persen 6,625 ini mencapai 7,43 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,0 persen.

Baca juga: Pemerintah putuskan tidak serap dana dari lelang SUN

Untuk seri FR076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,8444 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2048 mencapai Rp0,77 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,78 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,05 persen.

Sebelumnya, pemerintah menyerap dana Rp15 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (22/5) dengan total penawaran mencapai Rp31,4 triliun.

Baca juga: Menkeu: JP Morgan berubah, dan kembali jadi diler SUN

Pewarta: Satyagraha
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018