Palu (ANTARA News) - Bupati Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Datlin Tamalagi, memperkirakan banjir di daerahnya semakin mengganas, menyusul hujan deras yang hingga Rabu masih terus mengguyur sebagian besar wilayah kabupaten tersebut. "Hujan masih terus terjadi, sehingga ketinggian air diperkirakan semakin naik lebih satu meter," kata Tamalagi saat berada di Bandara Mutiara Palu guna menjemput bantuan kemanusiaan dari Bakornas. Menurut dia, saat ini banjir sudah merendam lebih 50 desa di empat kecamatan, yakni Bungku Utara, Mamosalato, Soyo Jaya, dan Petasia. Rata-rata ketinggian airnya mencapai antara satu hingga tiga meter. "Bahkan ketinggian air mencapai lebih tiga meter terjadi di kawasan rendah seperti di desa Uwe Ruru dan Boba," katanya, seraya menyatakan dua desa tersebut merupakan daerah terparah akibat banjir disertai tanah longsor. Akibat banjir yang terjadi sejak 17 Juli itu, saat ini sudah terdapat lebih 20.000 pengungsi. Sebagian mereka terkonsentrasi di desa Kolo Atas, kecamatan Mamosalato. Pengungsi tersebut saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan, karena kekurangan makanan, pakaian, dan obat-obatan. "Saya harap bantuan ini segera disalurkan kepada para pengungsi, sehingga penderitaan mereka tidak berkepanjangan," katanya. Banjir bandang yang menghatam Kabupaten Morowali saat ini juga merendam ribuan hektar areal persawahan dan perkebunan, ribuan rumah rusak (akibat diterjang derasnya air, tertimpa longsoran tanah, serta terendam air), sejumlah jaringan jalan dan tujuh buah jembatan putus, serta beberapa infrastruktur lainnya rusak berat. "Korban meninggal dunia sampai saat ini berjumlah 57 orang dan puluhan lainnya dinyatakan hilang," kata dia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007