"Motif dari pelaku yang rencananya menjadikan Gedung DPR sebagai target bom ini harus diusut secara tuntas. Walaupun sebenarnya ini kurang meyakinkan ya, apa kepentingannya," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan Gedung DPR adalah rumah rakyat sehingga bisa datang langsung menyampaikan aspirasi, tidak perlu menggunakan teror.
Taufik meminta seluruh pihak mewaspadai rencana terduga teroris tersebut meskipun di sisi lain dirinya tidak yakin Gedung DPR akan dijadikan target aksi bom.
"Saya berharap aksi teror tidak terjadi di DPR maupun di semua wilayah di Indonesia. Karena itu paham radikal harus diberantas hingga ke akar-akarnya," ujarnya.
Wakil Ketua Umum DPP PAN itu mengapresiasi langkah Kepolisian khususnga Densus 88 Antiteror yang bisa menggagalkan rencana serangan ke DPR dan dorong menyelidiki kaitan motif pelaku.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri menyita empat bom siap pakai dalam penggeledahan di gelanggang mahasiswa Universitas Riau di Jalan HR Soebrantas di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6).
Densus menangkap tiga terduga teroris yang merupakan alumni Universitas Riau, ketiganya berinisial J alumnus 2005, D alumnus 2002 dan K alumnus 2004.
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang mengatakan para pelaku mengaku bom tersebut rencananya akan diledakkan di kantor DPRD Riau dan DPR RI. Namun belum diketahui kapan bom tersebut akan diledakan karena pihak Kepolisian masih mendalami motif para pelaku.
Dalam penggeledahan tersebut, selain 4 buah bom rakitan, polisi juga menyita 8 bungkus serbuk berbagai jenis yang mudah terbakar, 2 busur panah beserta 8 anak panah serta 1 senapan angin.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018