Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) Jepang di Indonesia Masafumi Ishii mengatakan Jepang telah mengundang 158 guru pesantren untuk studi ke negara itu sejak 2004.
"Jepang sejak tahun 2004 melaksanakan program undangan guru pesantren dengan bantuan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat. Program ini sampai sekarang berjalan selama 15 tahun dan total 158 orang telah pergi ke Jepang. Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak dalam pelaksanaan program ini," kata Dubes Masafumi dalam acara buka bersama dengan tokoh Islam Indonesia di kediamannya di Jakarta, Senin.
Menurut Dubes Masafumi, pertukaran dengan pesantren merupakan kesempatan penting bagi masyarakat Jepang untuk belajar tentang Indonesia dan masyarakat Indonesia memperdalam pengetahuan tentang Jepang.
Dia mengatakan pihaknya juga akan mengadakan program undangan guru pesantren ke Jepang pada 2018.
Pemerintah Jepang telah mengundang 30 pemimpin pesantren maupun pemuda dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah 2017 dalam program Jenesys.
Baca juga: Perawat Indonesia digemari di Jepang
November 2017, pihaknya juga telah mengundang 15 orang dari Universitas Islam Negeri (UIN) di seluruh Indonesia dan para peneliti muda.
Dia menuturkan pertukaran antar warga pemuda dapat membangun masyarakat damai dan memperkuat ikatan antara negara pada masa mendatang.
Dengan adanya berbagai program dan persahabatan, maka ada saling pengertian antara masyarakat Jepang dan Indonesia semakin mendalam.
Dia mengatakan semakin banyak wisatawan muslim Indonesia maupun dunia berkunjung ke Jepang dan semakin banyak toko dan restoran yang menyediakan makanan halal di Jepang khususnya di Kyoto dan Hokkaido.
Baca juga: Indonesia-Jepang tingkatkan kerja sama maritim
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018