Seoul (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan keputusan Uni Eropa yang mengeluarkan larangan bagi maskapai penerbangan Indonesia melewati wilayah benua tersebut."Saya sudah dapat penjelasan dari Menhub, karena setelah Uni Eropa mengeluarkan keputusan sepihak yang saya tidak suka. Dalam hubungan internasional bagus kalau saling hormat menghormati janganlah kita senang melakukan tindakan sepihak yang unilateral, karena kita saling membutuhkan dalam kerja sama global," kata Presiden dalam jumpa pers di Hotel Shilla Seoul Korea Selatan, Rabu.Presiden bahkan menyerukan kepada semua negara termasuk negara-negara di Eropa untuk saling bekerja sama dan tidak membuat keputusan yang sepihak."Saya menyerukan kepada negara lain termasuk negara-negara di Eropa, bahwa semangat itu cooperation bukan sepihak-sepihakan. Ini saya sampaikan kepada negara-negara sahabat manapun," katanya. Namun, menurutnya pemerintah sendiri sudah melakukan instrospeksi untuk mencari penyebab munculnya keputusan sepihak dari Uni Eropa tersebut, yang ternyata timbul karena kelambatan kerja seorang dirjen di sebuah departemen. "Hambatannya ternyata komunikasi dengan salah satu dirjen yang responnya tidak cepat. Saya sayangkan kenapa terjadi seperti itu dan kalau bikin susah negara ya minggir saja dirjen seperti itu. Siapapun ini kan nama kita tercemar susah ekonomi kita, dan kerja sama sektor perhubungan," katanya. Untuk mengatasi masalah ini, Presiden mengatakan dirinya telah meminta kepada Menteri Perhubungan dan Tim Nasional Keselamatan Penerbangan untuk melakukan negosiasi termasuk dengan pemerintah Arab Saudi yang hampir mengeluarkan keputusan yang sama dengan Uni Eropa. "Dengan Saudi Arabia ternyata tidak seperti itu, meski mereka mengacu pada keputusan Uni Eropa tetapi mengingat hubungan baik dengan Indonesia, pemerintah Saudi tidak ingin melakukan pelarangan," katanya. Sementara mengenai keputusan otoritas keselamatan penerbangan Korea Selatan yang memasukkan Garuda sebagai maskapai yang tidak memenuhi standar keselamatan, Dirut Garuda Emirsyah Satar menjelaskan bahwa pihak Korea Selatan tetap mengizinkan pesawat-pesawat Garuda melakukan penerbangan ke semua bandara di negara itu. "Dipastikan tidak ada larangan khusus bagi maskapai Indonesia untuk terbang ke semua bandara di Korea," kata Emir. Menurut Emir, kepastian itu didapat setelah dirinya melakukan pertemuan dengan Presiden Korean Airlines Young-Ho Kim di Seoul, Selasa (24/7) kemarin.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007