"Saya ingin melakukan pertukaran dan kerja sama yang aktif dan baru-baru ini ada latihan bersama dengan Indonesia dalam penanggulangan bencana bersama," ujar Izumi di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara maritim terbesar di kawasan dan perannya sangat dibutuhkan dalam menciptakan perdamaian di Laut China Selatan.
"Karena itu Indonesia menjadi tempat singgah pertama Kesatuan Latihan Pelayaran Luar Negeri Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Tahun ini kami akan berlayar keliling dunia selama lima bulan mulai 21 Mei sampai dengan 30 Oktober 2018. Jumlah negara yang dikunjungi 10 negara dengan 12 persinggahan," kata dia.
Ratusan pasukan maritim Jepang itu tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.
Mereka berlayar dari Yokosuka, Jepang pada 21 Mei lalu memakai dua kapal yakni JMSDF Makinami (DD-112/4.650 ton), JMSDF Kashima (TV3508/4.050 ton). Semua kapal perang Jepang itu di kelas destroyer.
Unit latihan pelayaran luar negeri ini terdiri atas JS Kashima dan JS Makinami. Sekitar 600 awak kapal termasuk sekitar 191 perwira yang telah lulus dari sekolah calon perwira mengawaki kedua kapal tersebut.
Baca juga: Jepang ajak Indonesia ciptakan kebebasan navigasi Laut China Selatan
Baca juga: ARTIKEL-Pemerintah terus berupaya wujudkan poros maritim dunia
Baca juga: Indonesia-India perkuat kerja sama maritim hingga ekonomi
Ia mengungkapkan Jepang dan Indonesia mempunyai hubungan yang penting bukan hanya di sektor ekonomi, tapi juga di bidang kerja sama pertahanan dan keamanan.
"Saya berpikir bahwa hubungan persahabatan kita berperan penting untuk kemakmuran dan keamanan Asia," ujar dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018