Medan (ANTARA News) - Penderita diare yang meninggal di Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan sampai akhir Juli 2007 mencapai 28 orang, sementara jumlah pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 11 orang.
Korban terakhir meninggal adalah Jesika Romauli warga Jalan Pelita yang masih berusia tiga bulan setelah lima hari menjalani perawatan, kata Kepala Informasi dan Pengaduan Masyarakat RS Pirngadi Medan, Indah Kemala Hasibuan, di Medan, Rabu.
Ia mengatakan, bayi perempuan tersebut sudah sangat kritis ketika dibawa ke Pirngadi dan perawatan maksimal sudah diberikan, tapi berdasar diagnosa korban juga penderita gizi buruk.
Seharusnya balita yang menderita diare mesti secepatnya dibawa kerumah sakit, katanya.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Pirngadi, dr Amran Lubis Sp J(K) mengatakan, pasien diare yang menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemko Medan itu rata-rata masih anak-anak.
Ia menyebutkan, pasien diare banyak mengeluarkan cairan, jika secepatnya dibawa ke rumah sakit tentu pertolongan akan lebih mudah diberikan.
Selain itu, kata dia, meninggalnya pasien diare bukan hanya karena penyakit tersebut, tapi juga akibat penyakit penyerta, seperti gangguan pernapasan akut dan lainnya.
Kasubdis Pelayanan Khusus Dinkes Medan, Usmah Paulita, mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan 39 Puskesmas dan melakukan patroli kesehatan untuk meminimalkan laju pasien diare yang terus bertambah.
"Kami terus melakukan pemantauan dan kesiagaan terhadap masyarakat di setiap Puskesmas, dan saat ini kami sudah mendirikan klinik sanitasi di 39 Puskesmas yang ada di Kota Medan," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007