Melalui akun Instagramnya, dia berharap kesempatan ini bisa menjadi cara mendobrak stereotip soal keindahan.
"Saya berharap bahwa kesempatan ini bisa membantu memecahkan batasan dan stereotip. Saya juga berharap bahwa bersama-sama kita dapat mendefinisikan kembali makna dari keindahan itu," tulis dia.
Menurut dia, seorang Muslim dia tetap pada keyakinannya meskipun berpartisipasi dalam kontes kecantikan.
"Saya berdoa bahwa jika kesempatan ini baik untuk saya dan agama saya, maka saya ingin Tuhan membiarkannya terjadi. Jika tidak, maka saya ingin Dia memalingkan saya dari ini," tulis Nurul.
Nurul yang memiliki darah Indonesia dari sang bunda itu kini sedang menimba ilmu di Universitas Waikato, jurusan psikologi dengan minor kebijakan sosial.
"Saya akan senang membantu komunitas dan dan memberdayakan individu di masa depan," tutur dia.
Nurul sebenarnya bukanlah wanita Muslim pertama yang mengenakan hijab dalam kontes Miss Universe. Sebelumnya, perempuan berdarah Somalia-Inggris, Muna Jama dan Somalia-Amerika, Halima Aden pernah berpartisipasi di ajang Miss Universe Great Britain dan Miss Minnesota USA.
Perhelata final Miss Universe Selandia Baru 2018 sendiri akan berlagsung pada 4 Agustus mendatang. Demikian seperti dilansi The Star.
Baca juga: Enam fakta mengenai Miss Universe 2017 Demi-Leigh
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018