Kabul (ANTARA News) - Seorangwartawan Jerman dan dua warga Afganistan hari Rabu diculik di Provinsi Kunar, Afganistan, sepekan sesudah dua insinyur disandera, kata pejabat setempat. Gubernur di daerah yang bergolak itu memastikan penculikan tersebut, dan juru bicara pemerintah Ahmad Mukhar Ajmal mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa perutusan lima orang dikirim ke desa Sangar untuk menyelidiki perkara itu. Sebelumnya, Gubernur Kunar, Shalezai Dedar, mengatakan kepada DPA bahwa pejuang melaporkan sudah menculik wartawan itu dan dua pembantunya dari satu rumah pada pukul 01.00 di desa Sangar di kabupaten Wadapur. Juru bicara Pprovinsi Kunar, Shah Wasi Mangal, mengatakan: "Mereka diculik oleh musuh Afganistan." Pejabat lain provinsi tersebut, yang menolak dikenali, mengatakan, "Mereka diculik dari rumah dalam perjalanan ke desa itu." Ajmal menyatakan, tak jelas, unsur Taliban atau kejahatan, yang menculik ketiganya, karena baik pejuang maupun penjahat bergerak di daerah tersebut. Taliban tidak menyatakan bertanggungjawab atas penculikan itu. "Kami sangat cemas atas Christoph Reuter dan berusaha membangun hubungan dengannya," kata juru bicara majalah mingguan "Stern" di Berlin hari Rabu. Juru bicara itu menyatakan, Reuter adalah wartawan berpengalaman, yang bertahun-tahun menulis serangkaian artikel untuk majalah tersebut dari Afganistan. Ia dilaporkan berada di daerah itu untuk memeriksa akuan bahwa 27 penduduk dibunuh di sana dalam serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) baru-baru ini. Dua insinyur Jerman dan empat orang Afgan pekan lalu diculik di Afganistan tengah. Satu orang Jerman masih disekap dan dikabarkan sakit, sementara yang lain tewas dalam sekapan dan akan diterbangkan pulang hari Rabu. Keempat orang Afgan tersebut dilaporkan masih hidup. Pada Rabu, DPA lewat sumber andal memastikan bahwa insinyur itu masih hidup. Pada Selasa, Taliban menyatakan orang Jerman itu lemah dan sakit. Pemerintah Jerman terus berusaha membebaskan sandera tersebut. Afganistan menjadi saksi gelombang penculikan pekan lalu. Pejuang Taliban menyekap 23 orang Korea Selatan di propinsi Ghazni, selatan Kabul, ibukota negeri terkoyak perang tersebut, dan mengacam akan membunuh mereka bila tuntutan mereka, Korea Selatan menarik tentaranya dari sana, tidak dipenuhi. Seorang warganegara Jerman hilang di Afganistan dan pemerintahnya percaya bahwa ia kemungkinan besar diculik, kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Jerman awal Juli. "Seorang warganegara Jerman hilang di Afganistan," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Martin Jaeger pada temu pers berkala, "Semua tanda menunjukkan dia diculik." Ia menolak menyebut nama orang itu, dengan hanya menyatakan bahwa dia tidak bekerja untuk pemerintah Jerman, badan bantuan Jerman atau wartawan. Dua wartawan Jerman ditembak mati pada Oktober 2006 di daerah secara nisbi aman di bagian utara negara itu, tampat tentara Jerman ditugaskan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian NATO. Saat penculikan warga Afgan makin sering, serangan terhadap wartawan asing jauh lebih langka di Afganistan daripada di Irak. Sejumlah orang Jerman diculik di Irak. Jerman menempatkan 3.000 prajurit di Afganistan untuk bertugas di bawah Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO, kebanyakan di antara mereka berada di daerah utara, yang biasa tenang. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007