Kigali (ANTARA News) - Ratusan warga Rwanda, Minggu, berpawai di ibu kota Kigali untuk mendorong masyarakat bergabung dalam upaya mengatasi polusi plastik.
Pawai yang diselenggarakan oleh kementerian lingkungan melalui Otoritas Pengelolaan Lingkungan Rwanda (REMA) adalah bagian dari kegiatan minggu lingkungan nasional 2018 dan Hari Lingkungan Dunia yang dijadwalkan pada 5 Juni.
"Beat Plastic Pollution Walk" menawarkan kesempatan besar untuk menunjukkan komitmen Rwanda dalam meningkatkan kesehatan dan lingkungan dengan mengakhiri penggunaan plastik sekali pakai dan menangani sampah plastik, kata direktur umum REMA Coletha Ruhamya pada acara tersebut.
Ruhamya mendesak warga Rwanda untuk menolak menggunakan plastik sekali pakai termasuk sedotan plastik, gelas, piring dan botol, dan menemukan alternatif yang berkelanjutan.
Rwanda pada 29 Mei meluncurkan minggu lingkungan nasional yang menampilkan berbagai kegiatan kesadaran yang ditujukan untuk mengatasi polusi plastik, di antaranya pemeriksaan seluruh negara atas penggunaan ilegal kantong plastik dan pameran tentang daur ulang plastik.
Acara ini akan ditutup pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni.
Selama lebih dari satu dekade, Rwanda telah meningkatkan kesadaran tentang manfaat hidup tanpa kantong plastik untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
Pada 2008, negara yang terkurung daratan itu mengesahkan undang-undang yang melarang impor dan penggunaan tas plastik, yang juga menetapkan hukuman berat untuk penggunaan atau penyelundupannya ke negara tersebut.
REMA saat ini mendorong warga Rwanda untuk hidup tanpa plastik sekali pakai dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik untuk generasi sekarang dan mendatang. Demikian dilansir Kantor Berita Xinhua.
Penerjemah: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018