Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, membekali mahasiswa mereka pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya radikalisme.
"Masa mahasiswa adalah masa pencarian jati diri sehingga rawan dipengaruhi paham atau kegiatan kurang baik seperti radikalisme. Kami ingin membentengi dan melindungi mahasiswa kami beserta keluarga mereka agar tidak terpengaruh radikalisme," kata Pembina Al Kslam dan Kemuhammadiyahan STKIP Muhammadiyah Sampit, Alivermana Wiguna di Sampit, Minggu.
Minggu sore, STKIP Muhammadiyah Sampit menggelar sosialisasi bahaya radikalisme untuk mahasiswa. Kegiatan ini menghadirkan arasumber dari BIN Kalimantan Tengah, Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015 Sampit dan Badan Kesatuan Bangsa Kotawaringin Timur.
Acara juga diisi pembacaan deklarasi antiradikalisme yang dibacakan oleh dua perwakilan mahasiswa. Deklarasi itu sebagai tekad bersama membentengi diri dan mencegah masuknya paham radikalisme ke kampus mereka.
Alivermana mengatakan, kegiatan itu dirasa sangat penting bagi kampus mereka. Kampus ingin melindungi mahasiswa dari pengaruh radikalisme yang bisa masuk dengan berbagai cara.
Mahasiswa yang sering dibakar semangat idealisme yang berapi-api, sangat mudah dipengaruhi hal-hal baru, termasuk paham radikalisme. Jika tidak memiliki pemahaman yang baik tentang bahaya radikalisme, mahasiswa dikhawatirkan muda terpengaruh hal negatif.
"Jujur saja, tahun 2014 dulu pernah ada kegiatan LDK (lembaga dakwah kampus) namun kemudian disusupi organisasi yang dilarang pemerintah sehingga kampus dengan tegas menghentikannya. Mereka sudah berulang kali kami ingatkan, hingga akhirnya tindakan tegas harus kami lakukan," kata Alivermana.
Dia berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan karena kewaspadaan terhadap radikalisme harus terus dilakukan. Kewaspadaan tinggi akan memperkecil potensi masuknya serta menyebar luasnya paham-paham radikal.
Kegiatan ini disambut antusias mahasiswa, apalagi narasumbernya merupakan instansi dan orang-orang yang memang berkompeten di bidang ini. Acara pun berjalan menarik karena mahasiswa terlihat sangat antusias dan aktif.
"Kegiatan ini sangat bagus sehingga kami bisa lebih banyak pengetahuan dalam menangkal dan melindungi diri dari paham radikalisme. Kami tidak ingin radikalisme masuk ke kampus kami," kata Dian Vanesha, salah satu peserta.
Dian mengakui, mahasiswa sangat bersemangat mengikuti kegiatan-kegiatan berorganisasi. Untuk itulah perlu pengetahuan dan pemahaman yang baik agar tidak terpengaruh oleh organisasi maupun paham radikalisme yang bisa membahayakan keutuhan bangsa.
Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018