Ketua panita waisak Candi Muara Takus, Romo Aseng, Sabtu malam (2/6) mengatakan, dipilihnya situs cagar budaya candi Muara Takus sebagai tempat perayaan kegiatan ini karena pada kawasan itu diyakini sebagai peninggalan abad ke-7 yang merupakan sebuah universitas agama Buddha di jamannya.
"Sesuai dengan sejarahnya candi muara takus sangat tepat untuk pelaksanaan perayaan Waisak 2018 di Provinsi Riau. Dengan digelarnya kegiatan saya harap dapat mendorong sinergitas antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, berbagai komunitas dan media untuk mengembangkan situs cagar budaya candi Muara Takus," katanya.
Kegiatan waisak tahun ini diisi dengan beberapa rangkaian acara, dimulai tanggal 20 Mei hingga 2 Juni 2018.
Adapun rangkaian acara yang dilaksanakan yaitu, pengobatan gratis kepada 350 pasien, operasi katarak gratis untuk 6 pasien, dan kegiatan ritual sekaligus kegiatan Festival Dharmayatra.
"Hal ini tentunya bisa dijadikan sebagai salah satu event penting apalagi dipadu dengan paket kunjungan dibeberapa tempat tujuan wisata yang berada di sekitar candi, seperti air terjun, danau Koto Panjang, dan berbagai puncak yang indah, sehingga pada akhirnya akan membantu meningkatkan kunjungan wisatawan datang ke Indonesia," katanya lagi.
Kegiatan waisak di candi Muara Takus 2562 BE/2018, memilih tema "Indahnya Keberagaman Dalam Buddha Dharma". Maksud yang terkandung dalam tema ini adalah, bahwa agama Buddha yang terdiri dari berbagai sekte dan aliran mampu bersatu dalam satu tujuan guna mengenang dan menjunjung tinggi ajaran Buddha melalui tiga kejadian penting, yaitu kelahiran Sidharta Gautama, pencapaian penerangan sempurna Buddha Sakyamuni dan guru agung.
Tema ini juga sangat sejalan dengan semboyan kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika, dimana sesungguhnya didalam negara kesatuan Republik Indonesia sangat menjunjung tinggi keberagaman agama, bahasa, budaya, dan suku yang tetap menyatu dalam kesatuan negara Indonesia.
Di Provinsi Riau puncak dari rangkaian kegiatan Waisak bakal digelar di Kota Pekanbaru, pada tanggal 9 Juni 2018 yang akan diikuti oleh sekitar 1.000 umat Buddha dari Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.
Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018