Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin, mengatakan bahwa berpuasa merupakan ibadah yang mengandung makna persatuan dan membangun rasa bertoleransi.
"Dengan bukber (berbuka puasa bersama) masyarakat berkumpul dan bersatu. Tumbuh rasa toleransi," kata Mahyudin saat memberikan tauziah sholat taraweh di Masjid Darussalam, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (2/6), melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Mahyudin jelaskan alasan Pancasila harus terus disosialisasikan
Mahyudin mengatakan bahwa bulan puasa merupakan waktu berlatih bagi umat Islam untuk tidak sekadar menahan haus dan dahaga, melainkan mengontrol semua panca indera agar terhindar dari perbuatan tercela.
"Karena godaan puasa bukan hanya sekadar makan dan minum, melihat sesuatu yang tak pantas juga harus dihindari," tuturnya.
Baca juga: MPR tekankan fungsi keluarga untuk tangkal terorisme
Ciri orang beriman yang lain, menurut Mahyudin, adalah gemar berinfaq karena harta merupakan titipan dari Allah yang akan dimintai pertanggungjawabannya.
Mahyudin mengatakan hal positif yang berlangsung di Bulan Puasa antara lain peningkatan beribadah, ramainya Masjid untuk ramai-ramai membaca Al Quran dapat diteruskan hingga di bulan-bulan biasa setelah Ramadhan.
"Orang yang sukses di bulan puasa adalah orang yang hidupnya lebih baik daripada sebelumnya", paparnya.
"Mari kita puasa seperti kupu-kupu, berubah bentuk menjadi lebih baik. Jangan puasa seperti ular, hanya kulitnya saja berubah tapi bentuknya tidak," ujarnya.
Baca juga: Ahmad Muzani: Belajarlah pluralisme dari masyarakat Betawi
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018