Manado (ANTARA News) - Akibat tingginya curah hujan, terjadinya bencana alam tanah longsor dan banjir pada sejumlah kabupaten di Propinsi Sulawesi Utara (Sulut), menimbulkan korban tiga warga meninggal. Kepala Kesatuan Bangsa dan Linmas Sulut, J Mongkaren, kepada ANTARA News, Rabu, di Manado, mengatakan, bencana alam banjir dan tanah longsor itu terjadi disekitar 20 desa, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dan Kabupaten Minahasa. "Akibat bencana alam itu, tiga orang tewas karena tertimbun tanah longsor di Desa Wailan, Kecamatan Kakas, Minahasa, katanya tanpa menyebutkan nama-nama korban. Menurut Mongkaren, selain itu, ratusan rumah disejumlah desa tersebut tergenang air serta ada yang hancur akibat tertimbun tanah longsor. Berbagai infrastruktur lainnya seperti jalan dan jembatan menghubungkan beberapa tempat di dua daerah itu terputus, sehingga arus transportasi terganggu. Pemerintah propinsi telah melakukan langkah-langkah pasca banjir dan tanah longsor tersebut dengan mengerahkan Satuan Koordinas Pelaksana (Sartkorlak) Penanggulan Bencana (PB) ke sejumlah tempat bencana itu. Misalnya, Dinas Pekerjaan Umum telah mengerahkan alat-alat berat, serta Dinas Sosial dalam memberikan bantuan makanan dan Dinas Kesehatan untuk pengobatan. Gubernur Sulut SH Sarundajang, pada hari Rabu siang telah berangkat kesejumlah lokasi bencana alam itu untuk memantau secara langsung kondisi dilapangan. Sebelumnya, pada Januari 2007, bencana alam tanah longsor dan banjir bandang terjadi di Kabupaten Sangihe, Sulut, menyebabkan 29 orang meninggal dan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007