Cirebon (ANTARA News) - Tim gabungan TNI dan Polri masih disiagakan di perbatasan pascatawuran antardesa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
"Personel yang diterjunkan sekitar 450 orang dari berbagai unsur keamanan, untuk mengantisipasi terjadi tawuran susulan antardesa yang kemarin terjadi selama dua hari," kata Kapolresta Cirebon AKBP Roland Ronaldy di Cirebon, Minggu.
Roland mengatakan penjagaan yang dilakukan tim gabungan, baik dari TNI dan Polri bertujuan agar tercipta keamanan dan mencegah masyarakat bergerak ke desa yang berseteru.
Tiga desa perbatasan yang dijaga yakni Suranenggala Lor, Suranenggala Kidul dan Kertasura.
"Hari ini (Minggu dinihari) kita jaga supaya tidak terjadi tawuran lagi, sampai sekarang perkembangannya massa sudah tinggal di rumah masing-masing," lanjutnya.
Dia mengimbau kepada para Kuwu (Kepala Desa), agar warganya tidak keluar rumah untuk melakukan penyerangan.
Tawuran warga di Desa Suranenggala Kidul dan Kertasura bermula adanya kasus dugaan penganiayaan oleh oknum warga Desa Kertasura kepada warga Suranenggala Kidul yang mengakibatkan seorang meninggal dunia.
Mengenai proses kasus penganiayaannya, kata Roland, sudah ditindaklanjuti dan sedang diproses, serta sudah ada yang diamankan satu orang tersangka dan masih mencari empat orang lainnya.
"Kita pastikan kasus penganiayaan yang menjadi masalah ini sudah ditangani dan kami juga sudah mengamankan tersangkanya berinisial J, kemudian untuk DPO ada empat orang yang sedang dicari ," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018