Bekasi (ANTARA News) - Delapan orang tahanan kasus narkotika, psikotropika dan bahan adiktif (Narkoba) Polres Bekasi, Jabar, Rabu dinihari sekira pukul 01.30 WIB, melarikan diri setelah berhasil menggergaji empat jeruji besi sel di lantai tiga. Kapolres Bekasi, AKBP Purwadi Ariyanto di Cikarang, mengatakan, kedelapan tahanan yang kabur itu adalah Zulfikar (58), warga Kampung Rawa Teratai, Cakung, Jakarta Timur, Muhammad (20), warga Kampung Poncol, Cikarang Selatan, Endriansah (23), warga Kampung Setia Jaya, Tambun Selatan. Kemudian Yusah Yusuf (28), warga Kampung Rawalumbu, Bekasi, Wandi (21), warga Desa Sukamanah, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Bambang Hermanto (27), warga Jalan Kebon Kopi, Desa Karang Asih, Cikarang Utara dan Andi (23), warga Kampung Cibatu, Sukabumi. Sementara seorang lagi yakni Riyanto alias Yanto bin Parlan (37), warga Jalan Tangki Wood, Taman Sari, Jakarta Barat berhasil ditangkap kembali oleh polisi pada pukul 07.00 WIB di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Ia menambahkan, sebelum kejadian, sekitar pukul 01.00 WIB empat anggota polisi yang piket melakukan kontrol di sel tempat mereka ditahan dan jeruji besi dalam kondisi baik. Selanjutnya, sekitar pukul 03.30 WIB para anggota polisi kembali mengontrol ruang tahanan dan mendapati delapan tahanan tersebut telah melarikan diri dengan cara menggergaji empat jeruji besi. Diduga, para tahanan itu setelah menggergaji jeruji besi sel di lantai tiga Polres Bekasi, kemudian turun menggunakan kain atau tali dan menyelinap di kegelapan malam lalu berhamburan melarikan diri. Beberapa saat setelah kejadian itu, polisi melakukan pencarian di rumah mereka tetapi tidak diketemukan, kemudian menyisir kawasan Jababeka hingga berhasil meringkus tersangka Riyanto tanpa perlawanan. "Saya masih menyelidiki asal usul gergaji bisa masuk sel, mungkin dari teman mereka saat menjenguk memberi alat pemotong besi itu kepada tahanan," kata Purwadi Ariyanto. Terkait kaburnya delapan tahanan kasus Narkoba itu, empat anggota polisi yang piket malam itu kini menjalani pemeriksaan oleh provost Polres Bekasi. Menanggapi kejadian itu, anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi Partai Golkar (F-PG), Nirwan Fauzi mengatakan, kinerja polisi perlu ditingkatkan, sehingga kejadian memalukan itu tidak terulang kembali. "Saya minta Kapolres Bekasi meningkatkan kinerja anggotanya dan kejadian ini saya harapkan yang pertama dan untuk terakhir kali," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007